Semarak HBP Ke-61, Lapas Atambua Buka Pekan Olahraga dan Seni - Pos-kupang.com

12 April, 2025
6


Loading...
Hendra dalam amanatnya menyampaikan tujuan penyelenggaraan pekan olahraga sebagai bentuk partisipasi serta menjalin kebersamaan
Berita tentang 'Semarak HBP Ke-61, Lapas Atambua Buka Pekan Olahraga dan Seni' menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pemasyarakatan (lapas) memiliki dampak positif yang signifikan dalam hal pembinaan narapidana. Dalam konteks ini, Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) yang ke-61 dijadikan momen untuk mengadakan pekan olahraga dan seni, yang tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan dan bakat narapidana. Kegiatan semacam ini penting karena bisa membantu mereka menemukan minat dan bakat yang dapat dikembangkan, bahkan setelah mereka bebas kelak. Kegiatan olahraga dan seni di dalam lapas juga memiliki aspek rehabilitasi yang penting. Melalui olahraga, narapidana bisa belajar tentang kerja sama, disiplin, dan menjaga kesehatan mental serta fisik mereka. Sementara itu, seni dapat menjadi media ekspresi bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran yang mungkin sulit mereka sampaikan dengan kata-kata. Penggunaan kedua bidang ini dalam konteks pemasyarakatan menunjukkan bahwa lembaga pemasyarakatan berupaya untuk tidak hanya menghukum, tetapi juga membina dan memberikan kesempatan bagi narapidana untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Kegiatan ini juga bisa menjadi cara untuk membangun mentalitas positif di kalangan narapidana. Dengan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam kompetisi dan pameran seni, mereka bisa merasakan kebanggaan dan kepercayaan diri. Hal ini juga berpotensi untuk mengurangi angka residivisme, di mana para narapidana yang merasa dihargai dan diberdayakan cenderung tidak mengulangi kesalahan yang sama setelah bebas. Selain itu, kehadiran acara seperti ini juga bisa membantu meruntuhkan stigma negatif terhadap narapidana dalam masyarakat. Pekan Olahraga dan Seni ini juga dapat menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antara petugas lapas dan narapidana. Interaksi yang lebih positif antara keduanya dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk rehabilitasi. Ketika petugas lapas terlibat dalam kegiatan ini, mereka dapat menunjukkan bahwa mereka peduli dengan kemajuan narapidana, yang pada gilirannya dapat meningkatkan rasa saling pengertian dan empati. Terakhir, peran masyarakat sekitar sangat penting dalam mendukung kegiatan ini. Diharapkan dengan adanya acara seperti ini, masyarakat dapat melihat narapidana dari sudut pandang yang lebih manusiawi dan tidak hanya sebagai pelanggar hukum. Partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan semacam ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung proses reintegrasi sosial bagi para mantan narapidana. Secara keseluruhan, acara Pekan Olahraga dan Seni yang diadakan dalam rangka HBP Ke-61 di Lapas Atambua adalah langkah positif yang selayaknya diapresiasi. Ini menunjukkan upaya nyata dalam memberikan kesempatan bagi narapidana untuk mengembangkan diri dan berkontribusi kembali kepada masyarakat setelah mereka menyelesaikan masa hukuman. Semoga kegiatan ini tidak hanya berhenti di tingkat liputan, tetapi juga bisa menjadi bagian dari program berkelanjutan yang mendukung rehabilitasi narapidana di seluruh Indonesia.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment