Akibat penganiayaan ini, korban menderita luka di tangan dan kaki, serta bocor di bagian kepala akibat tertabrak mobil yang melintas saat kejadian. Berita tentang 'Cobra Penjual Tisu Bertongkat Sakti Dianiaya Sejumlah Oknum Dinsos' menggambarkan sebuah situasi yang sangat memprihatinkan dan mencerminkan berbagai masalah sosial yang ada di masyarakat. Kasus ini tidak hanya menyoroti tindakan kekerasan yang dialami oleh individu yang rentan, tetapi juga mencerminkan sikap sebagian oknum lembaga pemerintah yang seharusnya memberikan perlindungan dan bantuan. Pertama-tama, penting untuk menyoroti bahwa penjual tisu, atau mereka yang berada di posisi masyarakat marginal, sering kali menghadapi stigma dan pengucilan. Mereka berjuang untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sangat sulit. Dalam konteks berita ini, Cobra, sebagai penjual tisu dengan keterbatasan fisik, seharusnya mendapat empati dan dukungan, bukannya perlakuan yang kasar dan tidak manusiawi. Kedua, tindakan penganiayaan oleh oknum Dinas Sosial menunjukkan adanya kesenjangan dalam implementasi tugas dan fungsi lembaga pemerintah. Dinas Sosial seharusnya menjadi penjaga dan pelindung bagi masyarakat miskin dan rentan. Perlakuan sebaliknya hanya menciptakan trauma lebih lanjut bagi individu maupun masyarakat, dan menambah ketidakpercayaan terhadap institusi pemerintah yang seharusnya melindungi mereka. Ketiga, media memegang peranan penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai isu-isu sosial seperti ini. Dengan menyebarluaskan kisah Cobra, masyarakat dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi oleh orang-orang seperti dia, sekaligus mendorong tindakan perubahan dan keadilan. Media juga dapat menjadi alat untuk mendesak pihak berwenang agar melakukan evaluasi dan tindakan tegas terhadap oknum yang melakukan penganiayaan. Keempat, penting bagi masyarakat untuk bergerak bersama-sama menentang praktik kekerasan terhadap siapa pun, termasuk mereka yang bekerja di sektor informal. Kesadaran kolektif dan tindakan nyata dari masyarakat dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi semua individu, terlepas dari kondisi ekonomi atau fisik mereka. Akhirnya, kasus Cobra mengingatkan kita akan perlunya reformasi dalam sistem pelayanan sosial dan perlunya pendidikan bagi petugas yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Penegakan hukum terhadap oknum pelanggar dan penegasan hak asasi manusia bagi individu yang rentan adalah langkah-langkah penting menuju perbaikan kondisi sosial yang lebih baik. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjadi suara bagi mereka yang tidak bisa bersuara sendiri dan untuk memastikan setiap individu diperlakukan dengan hormat dan kemanusiaan.