Penataan Pasar Pandansari Balikpapan, Kalimantan Timur masih dinilai jauh dari maksimal Berita mengenai pernyataan anggota DPRD tentang penataan Pasar Pandansari di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dianggap belum maksimal, mencerminkan perhatian yang besar terhadap pengelolaan dan pengembangan pasar tradisional. Pasar sebagai salah satu pusat perekonomian masyarakat memiliki peran yang krusial dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para pedagang dan konsumen. Oleh karena itu, penataan yang baik dan efektif sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan efisiensi transaksi di pasar. Salah satu hal yang mungkin menjadi perhatian anggota DPRD dalam penataan Pasar Pandansari adalah fasilitas dan infrastruktur yang ada. Jika fasilitas tidak memadai, seperti tempat parkir, aksesibilitas, atau bahkan kebersihan, tentu akan mengganggu pengalaman berbelanja. Penataan yang kurang maksimal bisa menurunkan daya tarik pasar, sehingga berdampak pada pengunjung dan, pada gilirannya, pendapatan para pedagang. Selain itu, aspek keamanan juga menjadi faktor penting dalam menilai keberhasilan penataan pasar. Terjaganya keamanan, baik dari segi fisik maupun dalam hal pengaturan pedagang, akan memberikan rasa tenang bagi pengunjung. Anggota DPRD yang mengemukakan pendapat ini mungkin memiliki data atau pengamatan yang menyimpulkan bahwa upaya yang dilakukan pemerintah daerah belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, dalam memberikan kritik terhadap penataan pasar, penting untuk mencari solusi yang konstruktif. Masyarakat dan pemangku kepentingan harus diajak berkolaborasi untuk menemukan pendekatan terbaik dalam perbaikan pasar. Hal ini bisa melibatkan dialog antara pedagang, pengunjung, dan pemerintah daerah untuk memahami kebutuhan dan harapan masing-masing pihak. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat menghasilkan rencana penataan yang lebih komprehensif. Selain penataan fisik, aspek sosio-kultural juga layak mendapatkan perhatian. Pasar tentu bukan hanya berfungsi sebagai tempat transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai ruang sosial di mana interaksi antarwarga terjadi. Mempertahankan budaya lokal dan kearifan tradisional dalam pengelolaan pasar bisa menjadi faktor diferensiasi yang membedakan Pasar Pandansari dengan pasar lainnya. Penataan yang mengedepankan elemen-elemen budaya lokal dapat menarik lebih banyak pengunjung serta memperkuat identitas masyarakat setempat. Dengan demikian, pernyataan anggota DPRD tersebut merupakan panggilan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap penataan Pasar Pandansari. Langkah-langkah proaktif harus diambil untuk mendengarkan aspirasi masyarakat sambil menerapkan strategi yang inovatif dan inklusif. Penataan yang baik tidak hanya akan memenuhi kebutuhan saat ini tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan pasar di masa depan. Bagi pemerintah daerah, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap kesejahteraan masyarakat, serta untuk mempromosikan ekonomi lokal dengan cara yang lebih baik.