Dendi Suryadi dan Alif Turiadi dalam PSU Pilkada Kukar 2024 menjanjikan program unggulan bagi warga Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Berita mengenai pasangan calon (paslon) Dendi-Alif yang menjanjikan layanan kesehatan gratis bagi warga Kutai Kartanegara (Kukar) yang kurang mampu adalah langkah yang patut dipuji. Janji ini mencerminkan perhatian dan komitmen mereka terhadap isu-isu sosial, terutama dalam bidang kesehatan yang merupakan kebutuhan dasar setiap individu. Kesehatan adalah hak asasi manusia, dan dengan menyediakan layanan kesehatan gratis, paslon ini menunjukkan niat untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu, mendapatkan akses yang layak terhadap layanan kesehatan. Namun, meskipun janji tersebut terlihat positif, penting untuk melihat bagaimana implementasinya dapat dilakukan. Layanan kesehatan gratis tidak hanya memerlukan pengalokasian anggaran yang memadai tetapi juga keterlibatan berbagai pihak, termasuk tenaga medis, fasilitas kesehatan, serta sistem pemantauan yang baik. Tanpa adanya perencanaan dan pengelolaan yang matang, janji tersebut bisa menjadi sulit untuk direalisasikan. Oleh karena itu, transparansi dalam anggaran dan kebijakan kesehatan akan menjadi kunci untuk memastikan bahwa janji ini dapat dipenuhi. Selanjutnya, penting untuk mempertimbangkan bagaimana program ini akan dijalankan dalam jangka panjang. Kebijakan kesehatan yang baik tidak hanya memperhatikan akses tetapi juga kualitas layanan. Jika paslon Dendi-Alif dapat menjamin bahwa layanan kesehatan yang diberikan tidak hanya gratis tetapi juga berkualitas, maka ini akan menjadi terobosan yang signifikan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Kukar. Aspek lain yang tak kalah penting adalah melakukan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat mengenai program ini. Masyarakat perlu tahu apa yang termasuk dalam layanan kesehatan gratis ini, serta cara dan syarat untuk mengaksesnya. Ini penting agar janji ini tidak hanya menjadi slogan, tetapi dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat yang membutuhkannya. Terakhir, kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal dapat semakin memperkuat program ini. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, keberlangsungan program layanan kesehatan gratis ini dapat terjaga, dan masyarakat juga merasa lebih terlibat dalam proses perbaikan kesehatan di daerah mereka. Secara keseluruhan, janji Dendi-Alif untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi warga Kukar yang kurang mampu adalah langkah yang sangat penting dan strategis, tetapi harus didukung oleh rencana yang jelas dan pelaksanaan yang konsisten agar dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.