Gaji Peltu Lubis dan Kopda Basarsyah TNI terseret judi sabung ayam hingga tembak 3 polisi, selain gaji pokok dapat banyak tunjangan. Berita mengenai Peltu Lubis dan Kopda Basarsyah dari TNI yang terseret dalam kasus judi sabung ayam tentu menjadi perhatian publik dan menjadi isu yang sensitif. Tindakan anggota militer terlibat dalam kegiatan ilegal seperti judi sabung ayam, yang sering kali berhubungan dengan kekerasan dan pelanggaran hukum, menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk menegakkan disiplin di dalam institusi TNI. Kasus ini tidak hanya mencederai citra TNI sebagai lembaga yang seharusnya menjadi panutan dalam menjaga moral dan hukum, tetapi juga dapat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap institusi militer secara keseluruhan. Dari sudut pandang moral dan etika, tindakan tersebut sangat mengecewakan. Anggota TNI diharapkan untuk menjadi teladan dalam masyarakat, menjaga integritas, dan mematuhi hukum yang berlaku. Ketika oknum-oknum seperti Peltu Lubis dan Kopda Basarsyah terlibat dalam tindakan ilegal, ini menunjukkan bahwa ada masalah dalam pembinaan dan pengawasan internal di dalam organisasi. Sebagai institusi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab besar terhadap keamanan negara, setiap tindakan yang mencoreng nama baik TNI harus ditangani dengan serius untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan. Dari perspektif hukum, kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana hukum diterapkan secara adil bagi semua individu, terlepas dari status mereka. Jika anggota TNI dapat terlibat dalam kegiatan ilegal dan tidak mendapatkan konsekuensi yang setimpal, hal ini akan menciptakan persepsi bahwa beberapa orang di atas hukum. Oleh karena itu, penting bagi pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan transparan, agar memberikan pesan bahwa tidak ada toleransi terhadap tindakan yang merugikan masyarakat dan negara, termasuk di dalam institusi militer. Lebih jauh, berita ini juga mencerminkan potensi masalah sistemik dalam hal manajemen dan penanganan anggota TNI. Penempatan dan pemantauan yang baik, serta pendidikan yang terus menerus tentang etika dan hukum, sangat penting untuk membangun karakter dan disiplin anggota militer. Hal ini menunjukkan bahwa investasi dalam pembinaan mental dan moral anggota TNI harus ditingkatkan, agar mereka dapat menjalankan tugas dengan profesionalisme dan integritas yang tinggi. Akhirnya, masyarakat berhak untuk mendapatkan penjelasan dan akuntabilitas dari tindakan oknum TNI ini. Kejadian seperti ini dapat menimbulkan rasa kecewa dan ketidakpercayaan terhadap institusi yang seharusnya menjaga keamanan dan kedamaian. Keterlibatan masyarakat, media, dan lembaga non-pemerintah dalam mengawasi kasus ini juga sangat penting untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan reformasi yang diperlukan dapat diterapkan di dalam institusi TNI demi kepentingan semua pihak dan demi menjaga kehormatan lembaga tersebut.