Ratusan ribu kendaraan masuk ke wilayah Surabaya melalui Gerbang Tol Waru Gunung sejak H-10 sampai H-4 Lebaran 2025. Jumlah ini mengalami kenaikan hingga 14,72% Berita tentang 150.241 kendaraan pemudik yang masuk Surabaya lewat GT Waru Gunung menunjukkan bahwa arus mudik tahun ini kembali meningkat, mencerminkan antusiasme masyarakat untuk merayakan momen penting seperti Idul Fitri atau liburan lainnya. Peningkatan jumlah kendaraan ini menunjukkan bahwa banyak orang telah kembali ke kebiasaan lama mereka setelah pandemi yang menyebabkan pembatasan mobilitas. Tentu saja, ini menggembirakan karena menunjukkan bahwa masyarakat mulai merasa nyaman untuk bepergian lagi dan mengunjungi keluarga di kampung halaman. Namun, peningkatan jumlah kendaraan juga menimbulkan tantangan tersendiri, terutama dalam hal kemacetan dan keselamatan berkendara. Dalam situasi arus mudik yang padat, seringkali terjadi penumpukan kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan parah di jalan-jalan utama. Hal ini perlu diantisipasi oleh pihak berwenang dengan melakukan berbagai upaya, seperti pengaturan lalu lintas yang lebih baik dan penambahan personel di lokasi-lokasi strategis. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memilih waktu perjalanan yang tepat agar tidak terjebak dalam kemacetan. Di sisi lain, sektor ekonomi juga mendapat dampak positif dari arus mudik ini. Banyak sektor, terutama yang berkaitan dengan transportasi, makanan, dan jasa, dapat merasakan peningkatan permintaan akibat tingginya jumlah pemudik. Hal ini memberikan angin segar dan peluang bagi para pelaku usaha, terutama yang beroperasi di daerah-daerah yang dilalui arus mudik. Namun, penting untuk memastikan bahwa kualitas pelayanan tetap terjaga, agar pemudik merasa nyaman dan aman selama perjalanan mereka. Keselamatan selama perjalanan juga harus menjadi prioritas utama. Masyarakat perlu diingatkan untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas dan memastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum melakukan perjalanan jauh. Penegakan hukum bagi pelanggar lalu lintas juga harus diperkuat untuk mengurangi risiko kecelakaan. Selain itu, edukasi mengenai pentingnya istirahat selama berkendara sangat penting agar pengemudi tidak mengalami kelelahan dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. Akhirnya, pemerintah dan pihak berwenang harus terus berinovasi dalam menghadapi tantangan arus mudik yang terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan infrastruktur jalan, penyediaan rest area yang memadai, dan sistem pemantauan lalu lintas yang canggih dapat membantu mengelola arus kendaraan lebih baik. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengalaman mudik dapat menjadi lebih lancar dan aman bagi semua pemudik di masa mendatang.