Pantauan Tribumanado,co,id, Sabtu,(29/3/2025) harga daging ayam naik menjadi Rp38 per kilogram. harga daging sapi naik Rp135 per kilogram. Berita mengenai kenaikan harga daging ayam dan sapi di Pasar Bersehati Manado menjelang Lebaran mencerminkan dinamika ekonomi yang sering terjadi menjelang momen-momen besar dalam budaya kita. Kenaikan harga pada periode seperti ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari, mengingat permintaan biasanya meningkat seiring dengan persiapan masyarakat untuk merayakan hari besar tersebut. Masyarakat ingin memenuhi kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi untuk menyambut keluarga dan kerabat yang datang berkunjung, sehingga menyebabkan lonjakan permintaan terhadap komoditas tertentu, termasuk daging. Penting untuk memahami bahwa kenaikan harga tidak hanya dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi, tetapi juga faktor-faktor lain seperti biaya distribusi, inflasi, dan kondisi cuaca yang mungkin mempengaruhi pasokan. Misalnya, jika ada gangguan pada rantai pasokan akibat cuaca buruk, hal ini dapat menyebabkan kekurangan stok dan akhirnya berkontribusi terhadap kenaikan harga. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dari pemerintah dan pihak terkait untuk memantau dan mengelola kondisi ini agar tidak berdampak terlalu besar pada masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah. Respons masyarakat terhadap kenaikan harga ini sering kali bervariasi. Beberapa orang mungkin merasa terpaksa untuk mengurangi pembelian atau mencari alternatif pilihan protein lain yang lebih terjangkau. Di sisi lain, hal ini juga bisa menjadi peluang bagi pedagang untuk berinovasi dalam menawarkan produk atau layanan lain yang dapat menarik minat konsumen meskipun harga daging meningkat. Kita juga melihat potensi pergeseran pola konsumsi yang bisa mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan dengan memilih sumber protein lain yang lebih ekonomis. Dari sudut pandang kebijakan, pemerintah perlu mempertimbangkan langkah-langkah untuk meringankan beban masyarakat, seperti subsidi untuk komoditas pangan tertentu, penguatan program bantuan sosial, atau penyaluran stok beras dan daging untuk membantu menjaga kestabilan harga. Selain itu, edukasi bagi para konsumen tentang cara berbelanja yang bijak dan alternatif produk yang ada juga sangat penting untuk mengurangi tekanan yang dirasakan oleh masyarakat. Saat mendekati Lebaran, semangat solidaritas dan saling berbagi menjadi sangat kuat. Dalam konteks ini, komunitas dan individu seringkali tergerak untuk membantu mereka yang kurang mampu sehingga mereka juga dapat merasakan kebahagiaan di hari yang fitri. Di sisi lain, penting bagi kita semua untuk tetap tenang dan tidak terjebak dalam panic buying, karena hal tersebut justru dapat memperburuk situasi dan mengacaukan pasokan barang di pasar. Secara keseluruhan, isu harga daging yang meningkat menjelang Lebaran menjadi gambaran kompleks dari sistem ekonomi kita. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya koordinasi antara semua pihak terkait, dari pemerintah hingga masyarakat, untuk memastikan ketersediaan barang dan aksesibilitas yang adil bagi semua lapisan masyarakat. Dengan pendekatan yang holistik dan kerjasama yang baik, diharapkan kita bisa mengatasi tantangan ini, sehingga perayaan Lebaran dapat berjalan dengan penuh sukacita tanpa beban ekonomi yang berlebihan.