Dia juga memantau fasilitas sejumlah pos tersebut. Ade hendak memastikan setiap pos memiliki layanan kesehatan gratis bagi pemudik dan masyarakat. Berita tentang permintaan Wakil Bupati Bogor untuk para pengelola wisata agar mencegah premansime saat libur Lebaran merupakan langkah yang sangat tepat dan diperlukan dalam menjaga kenyamanan pengunjung. Libur Lebaran selalu identik dengan lonjakan jumlah wisatawan, dan dalam situasi seperti ini, keamanan menjadi salah satu faktor utama yang harus dipastikan oleh pihak pengelola. Ketika pengunjung merasa aman dan nyaman, akan ada kemungkinan lebih besar bagi mereka untuk kembali berkunjung ke tempat wisata tersebut di masa depan. Premanisme adalah masalah sosial yang sering muncul di tempat-tempat umum, termasuk area wisata. Selain mengganggu keamanan, aktivis preman juga dapat merusak citra sebuah daerah, yang pada gilirannya dapat memengaruhi sektor pariwisata secara keseluruhan. Permintaan Wakil Bupati untuk mengambil tindakan proaktif dalam mencegah perilaku preman adalah pengingat bahwa setiap orang, baik pengunjung maupun pengelola, memiliki tanggung jawab dalam menjaga suasana yang aman dan menyenangkan. Langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh pengelola wisata bisa berupa peningkatan pengawasan dan keamanan, termasuk penempatan petugas keamanan di titik-titik strategis. Selain itu, sosialisasi kepada pengunjung tentang tindakan yang perlu diambil jika mereka merasa terancam atau menjadi korban premanisme harus dilakukan. Pengelola juga bisa berkolaborasi dengan aparat keamanan setempat untuk mengadakan patroli rutin di sekitar area wisata, terutama selama periode liburan yang biasanya ramai. Penting juga untuk melibatkan masyarakat sekitar dalam upaya pencegahan ini. Masyarakat setempat sering kali memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kondisi sekitar dan dapat menjadi mitra penting dalam menjaga keamanan. Mengedukasi masyarakat tentang potensi dampak negatif premanisme bagi pariwisata bisa membantu meningkatkan kesadaran kolektif dan mendorong mereka untuk melaporkan aktivitas mencurigakan. Selain itu, komunikasi yang efektif antara pengelola wisata dan pemerintah daerah harus terus ditingkatkan. Pemerintah dapat memberikan dukungan tambahan dalam bentuk sumber daya, baik itu dalam bentuk anggaran untuk peningkatan keamanan maupun pelatihan bagi petugas keamanan. Dengan kolaborasi yang baik, potensi kejadian premanisme dapat diminimalisir, sehingga pengunjung merasa lebih aman dan nyaman. Di sisi lain, penting juga untuk berpikir jangka panjang mengenai bagaimana menciptakan budaya yang tidak toleran terhadap premansime di kalangan masyarakat. Edukasi mengenai perilaku yang baik dan hormat terhadap pengunjung harus ditanamkan, bukan hanya kepada pelaku usaha, tetapi juga kepada masyarakat umum. Hal ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi pariwisata. Secara keseluruhan, respons Wakil Bupati Bogor mencerminkan kesadaran akan pentingnya keamanan dalam sektor pariwisata. Upaya pencegahan premansime harus dipandang sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk memajukan pariwisata sebagai salah satu pendorong ekonomi daerah. Dengan kerjasama antara pemerintah, pengelola wisata, dan masyarakat, keamanan bisa terjaga, dan potensi wisatawan untuk datang ke Bogor dapat meningkat.