Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho dan Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono memaparkan strategi menghadapi arus balik lebaran Berita tentang Korlantas Polri dan Jasa Raharja yang mengumumkan strategi rekayasa lalu lintas di arus balik Lebaran 2025 menunjukkan upaya proaktif dari kedua instansi ini untuk mengatasi potensi masalah lalu lintas yang sering muncul pada momen mudik dan arus balik. Ini adalah langkah yang sangat penting, mengingat tradisi mudik Lebaran di Indonesia yang melibatkan jutaan orang bergerak dari kota-kota besar ke kampung halaman dan sebaliknya, yang sering kali menyebabkan kemacetan parah. Salah satu aspek kritis dari strategi rekayasa lalu lintas adalah kesiapan infrastruktur. Pada saat arus balik, jalan raya, terutama yang menghubungkan daerah perkotaan dan pedesaan, biasanya dipadati kendaraan. Penting bagi Korlantas Polri untuk mengidentifikasi titik-titik rawan kemacetan dan merancang solusi yang efektif, seperti pengalihan arus atau peningkatan jumlah petugas di lapangan guna mengatur lalu lintas. Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya akan menjadi sangat penting dalam menciptakan sistem lalu lintas yang lebih efisien. Di sisi lain, keterlibatan Jasa Raharja juga menunjukkan pemahaman tentang pentingnya keselamatan di jalan. Jasa Raharja, sebagai lembaga yang memberikan jaminan sosial bagi pengguna jalan, dapat berperan dalam menyebarkan informasi mengenai keselamatan berkendara serta mendukung upaya pencegahan kecelakaan selama periode sibuk ini. Masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai pentingnya mematuhi aturan lalu lintas, termasuk penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor dan sabuk pengaman bagi penumpang mobil. Dalam konteks antisipasi informasi, promosi media adalah hal yang tak kalah penting. Dengan memanfaatkan berbagai platform, baik media sosial maupun media massa, informasi mengenai rekayasa lalu lintas, alternatif jalur, dan tips perjalanan yang aman dapat diakses oleh publik secara luas. Ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kondisi lalu lintas yang diharapkan, tetapi juga membantu mereka merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Di samping itu, penting untuk dicatat bahwa strategi rekayasa lalu lintas tidak hanya berfokus pada pengurangan kemacetan, tetapi juga pada peningkatan pengalaman berkendara secara keseluruhan. Dengan menyiapkan tempat istirahat yang memadai, fasilitas layanan darurat, dan memberikan akses kepada pengemudi untuk beristirahat, Korlantas dan Jasa Raharja dapat turut berkontribusi dalam menciptakan perjalanan yang lebih menyenangkan dan aman. Akhirnya, meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam penerapan strategi ini, pendekatan kolaboratif antara Korlantas Polri dan Jasa Raharja mencerminkan langkah positif menuju pengelolaan lalu lintas yang lebih baik di Indonesia. Jika dijalankan dengan baik, diharapkan arus balik Lebaran 2025 akan berjalan lebih lancar dan aman, serta mengurangi risiko kecelakaan yang kerap terjadi di musim mudik.