Adapun karung yang digunakan untuk  menjual beras oplosan ini kepada masyarakat adalah karung SPHP. Berita tentang Polresta Pontianak yang menyita beras oplosan dan mengamankan satu orang tersangka mencerminkan tindakan serius terhadap praktik ilegal yang merugikan masyarakat. Beras oplosan merujuk pada beras yang dicampur dengan bahan-bahan tertentu untuk meningkatkan volume meskipun kualitasnya rendah. Praktik ini tidak hanya membahayakan kesehatan konsumen, tetapi juga mencoreng citra produk pertanian lokal yang seharusnya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Satu dari banyak dampak negatif dari beras oplosan adalah masalah kesehatan. Masyarakat yang mengonsumsi beras berkualitas rendah mungkin tidak menyadari risiko yang mereka ambil hingga terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius. Penanganan yang dilakukan oleh Polresta Pontianak merupakan langkah yang sangat penting, tidak hanya untuk menghentikan praktik ini, tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya konsumsi makanan yang tidak terjamin kualitasnya. Tindakan tegas ini juga mengilustrasikan keseriusan pihak kepolisian dalam menanggapi keluhan masyarakat terkait dengan permasalahan pangan. Dengan mengamankan tersangka, diharapkan akan ada efek jera bagi pelaku lain yang berpikir untuk melakukan praktik serupa. Penegakan hukum dalam hal ini sangatlah diperlukan untuk menegakkan keadilan dan memastikan bahwa konsumen mendapatkan produk yang aman dan berkualitas. Namun, langkah ini juga membuka ruang untuk diskusi lebih lanjut mengenai pengawasan dan regulasi dalam industri pangan. Pemerintah dan lembaga terkait perlu memperkuat sistem pengawasan terhadap produk makanan, terutama yang beredar di pasar, agar kejadian serupa tidak terulang. Selain penegakan hukum, sosialisasi kepada produsen mengenai standar kualitas dan praktik yang baik dalam produksi pangan juga perlu ditingkatkan. Pada sisi lain, berita ini seharusnya menjadi pengingat bagi konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk makanan. Memahami asal-usul dan kualitas produk yang dibeli menjadi suatu keharusan, terutama di era informasi saat ini. Dengan melakukan pembelian yang bijak, masyarakat dapat turut berperan dalam memerangi praktik-praktik curang dan mendukung para petani serta produsen yang serius dalam menjaga kualitas produk. Di akhir, tindakan Polresta Pontianak dalam menyita beras oplosan dan mengamankan tersangka adalah langkah yang patut diapresiasi. Ini adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk menciptakan sistem pangan yang adil dan transparan, serta melindungi hak-hak dan kesehatan konsumen. Semoga upaya ini diikuti dengan kebijakan yang lebih komprehensif dan penegakan hukum yang konsisten, guna menciptakan pasar yang sehat demi kesejahteraan masyarakat.