Polsek Kasui, Polres Way Kanan melaksanakan hunting system di jalan umum Kampung Kasui Lama, Selasa (8/4/2025). Berita mengenai Polsek Kasui Polda Lampung yang melakukan patroli dengan sistem hunting di wilayah Kasui Lama merupakan langkah yang penting dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Patroli jenis ini, yang biasanya dilakukan secara proaktif dengan tujuan mencegah terjadinya kejahatan sebelum terjadi, menunjukkan komitmen aparat keamanan dalam merespons kebutuhan masyarakat akan keamanan. Dalam konteks meningkatnya kejahatan di beberapa wilayah, tindakan seperti ini menjadi krusial untuk memberikan rasa aman kepada warga. Sistem hunting atau patroli hunting menandakan bahwa anggota kepolisian tidak hanya menunggu laporan dari masyarakat, tetapi juga mengambil inisiatif untuk turun ke lapangan dan melakukan pemantauan secara langsung. Hal ini dapat membantu polisi untuk mengenali lebih baik situasi di lapangan, memperkuat kehadiran mereka di tengah masyarakat, serta membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat. Ketika warga merasa bahwa polisi hadir dan aktif berpatroli, kepercayaan mereka terhadap institusi kepolisian bisa meningkat, yang pada gilirannya dapat mendorong kolaborasi yang lebih baik dalam menjaga keamanan. Selain itu, kegiatan patroli ini juga dapat berfungsi sebagai pencegahan terhadap potensi konflik atau kejahatan yang mungkin timbul. Dengan melakukan patroli secara rutin, aparat kepolisian dapat mengidentifikasi titik-titik rawan dan memfokuskan upaya mereka di area tersebut. Misalnya, mereka dapat mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan atau berpotensi mengganggu ketertiban umum, sehingga tindakan preventif bisa diambil sebelum masalah berkembang lebih jauh. Namun, keberhasilan dari program patroli hunting ini tidak hanya bergantung pada kehadiran polisi, tetapi juga pada keterlibatan masyarakat. Edukasi mengenai pentingnya laporan kepada pihak berwajib saat melihat tindakan mencurigakan sangatlah penting. Masyarakat perlu diberdayakan untuk menjadi mata dan telinga bagi aparat keamanan agar mereka dapat bekerja dengan lebih efektif. Dalam konteks ini, membangun komunikasi yang baik antara polisi dan masyarakat akan sangat membantu dalam menciptakan lingkungan yang aman. Tentunya, kegiatan patroli hunting harus dilakukan dengan pendekatan yang humanis. Penting untuk memastikan bahwa interaksi antara polisi dan warga tidak menimbulkan ketakutan, tetapi justru menciptakan rasa nyaman. Polisi harus bisa menjadi sahabat masyarakat, bukan hanya sebagai penegak hukum yang menakutkan. Pendekatan yang bersahabat dapat mengurangi stigma negatif terhadap aparat keamanan, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kamtibmas. Terakhir, komunitas yang dilibatkan dalam menjaga keamanan lingkungan mereka sendiri akan lebih tanggap terhadap kemungkinan ancaman. Dengan membangun kesadaran dan partisipasi publik dalam menjaga keamanan, jalannya kebijakan patrolling hunting akan lebih efektif. Kalau warga mengenali lingkungan mereka dan saling bekerja sama dengan polisi, maka kehadiran patrouli tersebut akan lebih bermakna dan bermanfaat. Secara keseluruhan, langkah Polsek Kasui dalam melakukan patroli hunting ini adalah langkah positif yang patut dicontoh. Dengan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat, langkah ini diharapkan dapat meminimalisir gangguan kamtibmas serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan harmonis bagi seluruh warga.