Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, ASN yang absen pada hari pertama kerja tidak mencapai satu persen. Berita mengenai absennya beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Semarang di hari pertama kerja setelah Lebaran merupakan fenomena yang menarik untuk dicermati. Hal ini mencerminkan sikap disiplin dan profesionalisme dalam dunia kerja, terutama di sektor publik yang seharusnya menjadi tolok ukur bagi masyarakat. Dalam konteks ini, ketidakhadiran ASN di hari pertama kerja bisa menjadi panggilan untuk merefleksikan berbagai aspek dalam manajemen sumber daya manusia di pemerintahan. Salah satu faktor yang bisa menjadi penyebab absensi ASN pasca-Lebaran adalah budaya yang sudah tertanam di masyarakat. Lebaran merupakan momen penting dalam budaya Indonesia, di mana masyarakat merayakan bersama keluarga. Namun, hal ini seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengabaikan kewajiban kerja. Keterikatan antara perayaan dan tanggung jawab profesional harus diimbangi agar kinerja institusi tetap terjaga. Selain itu, pernyataan Agustina yang menyebutkan bahwa "kebanyakan makan opor" bisa diartikan sebagai canda sekaligus kritik. Makanan khas Lebaran seperti opor ayam menjadi simbol tradisi, namun dalam konteks profesionalisme, seharusnya ASN bisa mengatur waktu untuk berkomitmen terhadap pekerjaan. Hal ini menunjukkan perlunya pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya disiplin di kalangan ASN, terutama saat memasuki masa-masa libur panjang. Dari sisi manajemen, ini juga menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Semarang dalam menegakkan aturan disiplin kerja. Penerapan sanksi yang tegas dan transparan perlu dilakukan untuk memberikan efek jera dan menumbuhkan kesadaran bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Di samping itu, upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan produktif dapat membantu mengurangi kejadian serupa di masa depan. Dalam konteks yang lebih luas, kejadian ini juga mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjalankan kewajiban publik. ASN adalah garda terdepan dalam memberikan layanan kepada masyarakat, sehingga ketidakhadiran mereka pada hari-hari penting bisa berdampak langsung pada berbagai layanan publik. Kesadaran ini perlu dibangun tidak hanya dalam konteks pekerjaan, tetapi juga sebagai bagian dari menciptakan masyarakat yang patuh dan disiplin. Akhirnya, penting bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi dan refleksi terhadap kejadian ini. Hal ini tidak hanya mencakup sanksi, tetapi juga memberikan pelatihan dan edukasi tentang manajemen waktu, pentingnya komitmen profesional, serta cara-cara menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan tanggung jawab pekerjaan. Dengan demikian, diharapkan ke depan tidak akan ada lagi kejadian serupa yang merugikan institusi dan masyarakat.