Hal itu Steven sampaikan dalam podcast yang diunggah di Youtube Deddy Corbuzier pada Selasa (8/4/2025). Berita mengenai Steven Wongso yang putus dengan Arafah Rianti sebelum mualaf mencuri perhatian banyak orang, terutama di kalangan penggemar mereka. Cerita tentang hubungan yang terputus sering kali menarik minat publik, terlebih ketika melibatkan individu yang bertransformasi secara spiritual dan hubungan yang penuh emosi. Apa yang terjadi dalam hubungan mereka mungkin mencerminkan banyak hal, termasuk dinamika satu hubungan yang dipengaruhi oleh perubahan keyakinan dan prioritas dalam hidup. Pertama-tama, keputusan untuk mualaf adalah langkah besar yang menyangkut aspek spiritual, emosional, dan sosial. Dalam konteks ini, mualaf bukan hanya tentang perubahan keyakinan, tetapi juga berkaitan dengan perubahan cara pandang dan nilai-nilai yang dianut. Hal ini bisa memengaruhi hubungan interpersonal, termasuk yang dijalin Steven dan Arafah. Ketika salah satu pihak mengalami perubahan signifikan dalam hidupnya, hal itu bisa menciptakan jarak atau bahkan perpisahan jika perspektif dan tujuan hidup menjadi tidak sejalan. Kedua, penting untuk memahami bahwa meskipun Steven menyatakan masih memiliki perasaan sayang dan berharap untuk kembali bersama, perpisahan tetap adalah keputusan yang mungkin diambil demi kebaikan kedua belah pihak. Terkadang, cinta saja tidak cukup untuk menjaga suatu hubungan tetap utuh, terutama jika ada perbedaan mendasar yang tidak dapat diatasi. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak pasangan bahwa komunikasi dan pemahaman satu sama lain sangat penting dalam menghadapi perubahan dalam hidup masing-masing. Selain itu, berita seperti ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh banyak individu saat menjalani proses spiritual atau perubahan identitas. Tidak jarang, orang-orang yang mengalami transformasi spiritual merasa terasing dari lingkungan sosial yang sebelumnya mereka kenal. Ini bisa membuat seseorang merasa kesulitan untuk membangun kembali hubungan, bahkan dengan orang-orang yang dicintainya, karena sering kali ada perbedaan dalam pandangan hidup yang wajib dihormati. Akhirnya, situasi seperti yang dialami Steven dan Arafah juga menunjukkan bagaimana publik sangat menyimak dinamika kehidupan pribadi selebriti. Dalam kultur masyarakat yang terhubung secara digital saat ini, setiap aspek kehidupan mereka menjadi sorotan, dan ini sering kali membawa dampak positif maupun negatif. Penanganan pada isu-isu sensitif seperti ini membutuhkan hati-hati, mengingat dampak emosional bagi semua pihak yang terlibat. Secara keseluruhan, kisah ini betul-betul membangkitkan rasa empati dan kesadaran akan kompleksitas hubungan manusia, terutama ketika dihadapkan pada perubahan yang berarti dalam hidup. Semoga baik Steven maupun Arafah dapat menemukan jalan masing-masing yang membawa mereka menuju kebahagiaan dan kedamaian, baik secara individu maupun dalam konteks hubungan mereka di masa depan.