Amatan tribunmanado.com, Selasa (8/4/2025), tampak sampah jenis botol plastik dan sterofom di bagian luar taman itu. Berita mengenai tumpukan sampah di samping Patung Malaikat Taman Berkat di Manado, Sulawesi Utara, tentunya mencerminkan sebuah isu penting yang melibatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan dan tanggung jawab lingkungan. Taman Berkat merupakan salah satu destinasi wisata dan juga ruang publik yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan indah untuk dikunjungi. Namun, kehadiran sampah di area ini bisa menciptakan kesan negatif dan menurunkan nilai estetika serta fungsi dari taman tersebut. Adanya sampah di area publik seperti Taman Berkat dapat dilihat sebagai indikasi kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan. Tindakan membuang sampah sembarangan bukan hanya merugikan lingkungan, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan masyarakat. Sampah yang menumpuk dapat menjadi sarang berbagai penyakit dan hama, sehingga menimbulkan risiko bagi para pengunjung taman maupun masyarakat sekitar. Hal ini menunjukkan perlunya edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Pemerintah daerah, dalam hal ini, memiliki peran yang sangat penting untuk menangani masalah ini. Selain membersihkan area yang tercemar, pihak berwenang juga perlu memikirkan langkah-langkah strategis untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan. Mendirikan tempat sampah yang cukup dan memberikan pelayanan pengangkutan sampah yang regular adalah langkah awal yang dapat diambil. Selain itu, kampanye tentang kebersihan dan lingkungan hidup juga perlu dicanangkan untuk meningkatkan kesadaran publik. Lebih dari itu, komunitas lokal dan organisasi masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan lingkungan. Mereka bisa berkolaborasi untuk mengadakan kegiatan bersih-bersih di Taman Berkat, yang tidak hanya akan memelihara keindahan taman tetapi juga mempererat hubungan antarwarga. Melalui aksi kolektif semacam itu, masyarakat bisa belajar untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar mereka. Keterlibatan media dalam menyuarakan isu kebersihan di ruang publik juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Berita seperti ini dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan mereka. Dengan menjadikan keadaan nyata yang terjadi di Taman Berkat sebagai berita, diharapkan warga Manado bisa lebih peka dan bertindak agar tempat-tempat umum tetap bersih dan aman untuk digunakan. Terakhir, tantangan terbesar dalam mengatasi masalah kebersihan di ruang publik adalah membangun budaya peduli lingkungan. Ini adalah proses yang memerlukan waktu dan usaha yang terus menerus. Kesadaran individu dan kolektif dari setiap lapisan masyarakat perlu terus ditingkatkan agar menghasilkan perubahan yang nyata. Jika setiap orang merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan di sekitarnya, maka tidak hanya Taman Berkat, tetapi seluruh area publik akan menjadi lebih bersih dan nyaman.