Pakar UGM Sebut Burung Hantu Tak Efektif Basmi Tikus di Sawah, Ini Sebabnya

8 April, 2025
8


Loading...
Presiden Prabowo janji berikan seribu burung hantu untuk atasi hama tikus di Majalengka. Pakar UGM menyebut burung hantu belum terbukti efektif atasi hama tikus
Berita mengenai pernyataan pakar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tentang ketidakefektifan burung hantu dalam membasmi tikus di sawah mengundang perhatian banyak pihak, terutama para petani dan pelaku pertanian. Burung hantu selama ini dianggap sebagai salah satu predator alami yang dapat membantu mengendalikan populasi tikus, tetapi temuan ini memunculkan pertanyaan kritis tentang strategi pengendalian hama yang selama ini diterapkan. Salah satu poin penting yang diangkat oleh pakar tersebut adalah bahwa populasi burung hantu di suatu wilayah tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah tikus yang dapat mereka basmi. Dalam konteks ini, burung hantu juga dihadapkan pada berbagai faktor lingkungan, seperti ketersediaan habitat, jumlah makanan lain, dan persaingan dengan predator lain, yang dapat memengaruhi efektivitas mereka dalam mengendalikan populasi tikus. Ini mengisyaratkan bahwa menempatkan harapan sepenuhnya pada satu jenis predator alami saja dapat menjadi pendekatan yang simplistik dan tidak efektif. Di samping itu, berita ini juga membuka peluang untuk menerapkan pendekatan yang lebih holistik dalam pengendalian hama. Para petani sebaiknya mempertimbangkan metode pengendalian hama terpadu (PHT) yang melibatkan berbagai strategi, mulai dari penggunaan predator alami, penanganan lingkungan, hingga penerapan teknologi pertanian yang lebih modern. Pemanfaatan burung hantu sebaiknya menjadi salah satu dari berbagai cara yang diintegrasikan dengan praktik pertanian yang berkelanjutan. Dalam konteks kebijakan pertanian, hasil temuan ini sebaiknya dipertimbangkan oleh pemerintah dan lembaga terkait untuk merancang program-program yang lebih komprehensif dalam pengelolaan hama. Edukasi kepada petani tentang dinamika populasi predator dan hama dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka dalam mengambil keputusan yang tepat terkait praktik pengendalian hama di lahan pertanian. Secara keseluruhan, berita ini menyoroti bahwa pengendalian hama tidak bisa dipandang dari sisi yang sempit, melainkan perlu pendekatan yang lebih luas dan berbasis penelitian yang mutakhir. Dengan memahami bahwa setiap solusi memiliki kelebihan dan keterbatasan, petani dapat lebih bijak dalam mengelola sumber daya alam mereka dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar mereka.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment