Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyatakan akan menata ulang Skywalk Cihampelas atau Teras Cihampelas. Berita mengenai penertiban Teras Cihampelas dan trotoar yang disampaikan oleh Farhan menyoroti isu penting yang berkaitan dengan tata ruang urban dan keberlanjutan kota. Cihampelas, sebagai salah satu kawasan ikonik di Bandung, memang seringkali menjadi sorotan karena keramaiannya serta adanya bangunan semipermanen yang sering kali mengganggu estetika dan fungsi ruang publik. Penegasan tentang tidak boleh adanya bangunan semipermanen di area tersebut menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih teratur dan ramah bagi masyarakat. Langkah penertiban ini bisa dilihat sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keindahan dan kenyamanan kota. Trotoar dan area publik lainnya harus bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh pejalan kaki dan masyarakat luas, bukan hanya oleh pemilik bangunan semipermanen yang sering kali mengabaikan hak pengguna jalan lainnya. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas ruang publik di Cihampelas dan memberikan dampak positif bagi pariwisata lokal. Namun, penertiban semacam ini tentu saja perlu dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan dan kepentingan para pedagang kecil yang mungkin menjadi terdampak. Usaha mereka harus diakui dan diberi ruang untuk beradaptasi dengan kebijakan baru. Pemerintah bisa mempertimbangkan solusi alternatif, seperti menyediakan tempat bagi pedagang di area yang telah ditentukan atau memberi pelatihan untuk membantu mereka beralih ke model bisnis yang lebih berkelanjutan. Selanjutnya, penertiban yang efektif juga memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemilik usaha, dan pemerintah. Sosialisasi mengenai pentingnya penataan ruang dan dampaknya terhadap lingkungan serta perekonomian lokal sangat diperlukan agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang baik. Ini juga bisa jadi ajang untuk meningkatkan kesadaran kolektif kita tentang pentingnya menjaga dan merawat tempat-tempat umum. Di sisi lain, keberhasilan penertiban ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa. Dengan melakukan penataan yang baik, sebuah kota tidak hanya akan meningkat daya pikatnya, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan harmonis antara manusia dan lingkungan. Penerapan kebijakan seperti ini, jika dijalankan dengan konsisten dan berkelanjutan, bisa membantu menciptakan ruang publik yang lebih inklusif dan berkualitas bagi semua lapisan masyarakat. Akhirnya, diperlukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa kebijakan ini tidak hanya berjalan di atas kertas, tetapi juga terimplementasi dengan baik di lapangan. Dengan adanya pendekatan yang holistik dan berkesinambungan, diharapkan Teras Cihampelas bisa menjadi contoh bagaimana penataan ruang yang tepat bisa membawa manfaat bagi masyarakat dan kota secara keseluruhan.