APBN Tekor Rp104,2 Triliun, Sri Mulyani Jamin tidak Jebol - Pos-kupang.com

8 April, 2025
7


Loading...
Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan realisasi APBN 2025 memiliki defisit Rp104,2 triliun per 31 Maret 2025.
Berita tentang anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang mengalami defisit sebesar Rp104,2 triliun merupakan hal yang serius dan patut dicermati. Defisit ini menunjukkan bahwa pengeluaran negara lebih besar daripada penerimaannya, yang dapat menimbulkan kekhawatiran terkait stabilitas keuangan negara. Namun, tanggapan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menjamin bahwa APBN tidak akan "jebol" memberikan sinyal bahwa pemerintah memiliki strategi untuk mengatasi masalah ini. Situasi defisit APBN bukanlah hal baru bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Seringkali, defisit ini terjadi karena peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan pembangunan, terutama dalam menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah berbagai tantangan, seperti pandemi atau krisis global. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memiliki rencana yang jelas dalam menangani defisit ini agar tidak berdampak negatif terhadap perekonomian. Sri Mulyani juga menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang efisien dan untuk kepentingan yang produktif. Ini merupakan langkah yang tepat, karena pengelolaan keuangan negara yang baik dapat membawa dampak positif bagi masyarakat, seperti peningkatan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Apabila APBN dikelola dengan baik, meskipun mengalami defisit, pemerintah masih dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun, meski ada jaminan dari Menteri Keuangan, masyarakat tetap berhak untuk mengawasi dan meminta transparansi dalam pengelolaan APBN. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah dan memastikan bahwa alokasi anggaran benar-benar digunakan untuk program-program yang membawa manfaat bagi rakyat. Keterbukaan informasi juga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan anggaran. Di sisi lain, pemerintah juga perlu memikirkan langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan negara, misalnya dengan memperbaiki sistem perpajakan dan mendorong investasi. Pendapatan yang meningkat dapat membantu menutupi defisit dan mengurangi ketergantungan pada utang. Oleh karena itu, pendekatan yang holistik dalam mengelola APBN sangatlah penting untuk menjaga kesehatan fiscal negara. Singkatnya, meskipun defisit APBN yang dialami tidak dapat dipandang remeh, reaksi positif yang disampaikan oleh Sri Mulyani menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengelola isu ini dengan serius. Keterbukaan dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran akan menjadi kunci agar defisit tidak menjadi masalah berkepanjangan yang merugikan masyarakat dan perekonomian nasional. Kami perlu terus memantau perkembangan ini dan mendorong agar langkah-langkah yang diambil pemerintah menghasilkan hasil yang optimal dan bermanfaat bagi publik.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment