Ia menjelaskan terkait penanganan sampah di Kecamatan Kota SoE, yang menjadi pergumulan adalah pengangkutan sampah. Saya tidak memiliki akses langsung terhadap konten berita saat ini, namun saya bisa memberikan tanggapan yang umumnya relevan terkait isu sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) berdasarkan judul yang Anda sebutkan. Isu sampah di TPS yang berserakan adalah masalah yang kompleks dan sering kali menjadi tantangan bagi banyak daerah. Dalam konteks berita tersebut, penjelasan dari Camat Kota SoE mengenai penyebab masalah ini adalah langkah penting untuk memahami akar permasalahan. Terkadang, sampah yang berserakan di TPS dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan, atau masalah dalam distribusi layanan pengangkutan sampah. Penting untuk memisahkan antara masalah teknis dan masalah sosial dalam konteks ini. Dari segi teknis, ada kemungkinan bahwa infrastruktur pengelolaan sampah di daerah tersebut belum optimal. Misalnya, kurangnya jumlah truk pengangkut sampah, atau tempat penampungan yang tidak memadai untuk menampung volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah daerah perlu mengevaluasi dan meningkatkan sistem pengelolaan sampah agar lebih efisien dan efektif. Di sisi lain, masalah kesadaran masyarakat juga perlu dikedepankan. Masyarakat sering kali tidak menyadari dampak negatif dari membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, edukasi dan kampanye tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sangat diperlukan. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, diharapkan mereka akan lebih disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya dan berpartisipasi aktif dalam program-program kebersihan yang dicanangkan oleh pemerintah. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau komunitas lokal untuk menerapkan program pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Misalnya, mereka bisa melibatkan masyarakat dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan atau program daur ulang. Keterlibatan masyarakat tidak hanya akan membantu mengurangi masalah sampah di TPS, tetapi juga akan membangun rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Akhirnya, penjelasan dari Camat seharusnya tidak hanya berhenti pada pemaparan masalah, tetapi juga dibarengi dengan rencana aksi konkret yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini. Transparansi dan komunikasi yang baik dengan masyarakat tentang langkah-langkah yang akan diambil adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi antara pemerintah dan warga dalam mengatasi isu sampah di daerah tersebut.