Januari hingga Maret 2025 website sekolah penggerak untuk menyelesaikan laporan Project Management Office (PMO) tidak bisa diakses lagi. Berita dengan judul 'Mati Suri Sekolah Penggerak Pascalahir Sekolah Rakyat' mencerminkan dinamika yang terjadi dalam sistem pendidikan di Indonesia, khususnya terkait dengan inisiatif dan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah Penggerak, yang merupakan bagian dari upaya untuk reformasi pendidikan dan penguatan kompetensi guru, sering kali diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi siswa. Namun, situasi yang dihadapi saat ini menunjukkan adanya tantangan dan hambatan yang signifikan. Salah satu aspek yang menonjol dalam berita ini adalah tantangan implementasi dari program Sekolah Penggerak. Meskipun program ini diluncurkan dengan harapan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, sering kali terdapat masalah dalam hal pengawasan, pelatihan guru, dan ketersediaan sumber daya yang memadai. Ketidakpastian dan kebingungan yang dapat terjadi di lapangan, terutama ketika transisi dari program satu ke program lain, dapat mengakibatkan ketidakstabilan dalam proses pendidikan. Ini adalah tantangan besar yang perlu diatasi oleh pihak-pihak terkait. Selain itu, fenomena 'mati suri' dari Sekolah Penggerak mungkin juga mencerminkan kurangnya partisipasi dari pemangku kepentingan, termasuk orang tua dan masyarakat. Pendidikan yang baik harus melibatkan kerjasama antara sekolah, keluarga, dan komunitas. Jika masyarakat merasa terpinggirkan atau tidak memiliki peran dalam proses pendidikan, akan sulit bagi program-program seperti Sekolah Penggerak untuk berhasil. Selain itu, komunikasi yang buruk antara pemerintah dan masyarakat mengenai tujuan dan manfaat dari program ini bisa menyebabkan ketidakpercayaan dan keterputusan antara dua pihak tersebut. Lebih jauh lagi, munculnya Sekolah Rakyat sebagai fenomena baru bisa dilihat sebagai respons terhadap kelemahan yang ada dalam sistem pendidikan formal. Sekolah Rakyat sering kali berorientasi pada kebutuhan nyata masyarakat dan memberikan pendekatan yang lebih fleksibel dalam pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin berinisiatif untuk mencari solusi atas masalah pendidikan di lingkungan mereka sendiri. Dengan kata lain, jika Sekolah Penggerak tidak mampu memenuhi harapan, maka alternatif lain akan muncul sebagai bentuk kreativitas dan ketahanan masyarakat. Penting bagi pemerintah dan pengambil kebijakan untuk mengevaluasi dan merespon isu-isu ini secara proaktif. Inovasi dalam pendidikan harus didukung dengan pelatihan yang memadai, sumber daya yang cukup, dan jaringan yang kuat antara berbagai pihak. Selain itu, mendengarkan suara masyarakat dan memberikan ruang bagi mereka untuk berkontribusi dalam proses pendidikan bisa menjadi langkah yang menguntungkan. Akhirnya, pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak besar bagi kemajuan bangsa. Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi oleh Sekolah Penggerak tidak hanya menjadi persoalan internal, tetapi juga menuntut perhatian semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi. Dengan kolaborasi yang baik dan pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan masyarakat, diharapkan sistem pendidikan di Indonesia dapat berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi generasi mendatang.