AF (35) Warga yang tinggal di kawasan Pasar Kupang Gunung atau Pasar Jarak meninggal tertimpa tembok balkon rumahnya. Saat itu pria difabel sedang tidur Berita tentang 'Detik-detik Tembok Balkon Roboh Tewaskan Penghuni Rumah yang Difabel' tentu sangat menyentuh dan menyedihkan. Kejadian seperti ini menunjukkan betapa fragilnya keselamatan dalam lingkungan tempat tinggal kita. Setiap individu, terutama mereka yang memiliki disabilitas, seharusnya dapat menjalani kehidupannya dengan nyaman dan aman di rumahnya. Namun, insiden tragis seperti ini menggambarkan bahwa ada banyak faktor yang dapat memengaruhi keselamatan tersebut. Salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan dari peristiwa ini adalah masalah kualitas bangunan dan infrastruktur. Runtuhnya balkon bisa jadi terkait dengan kurangnya perawatan, konstruksi yang tidak sesuai standar, atau faktor lain yang berkontribusi pada kerusakan struktural. Hal ini menandakan perlunya regulasi yang lebih ketat dalam pembangunan dan pemeliharaan bangunan, terutama di daerah yang dihuni oleh penyandang disabilitas yang mungkin lebih rentan terhadap risiko. Pemerintah dan instansi terkait perlu memastikan bahwa semua bangunan memenuhi standar keselamatan yang ketat. Di sisi lain, berita ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka sering kali harus berhadapan dengan berbagai hambatan fisik yang dapat membatasi gerakan dan martabat mereka. Kejadian ini semakin menggarisbawahi pentingnya upaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan aman bagi semua orang. Pendidikan masyarakat tentang kesadaran akan hak-hak penyandang disabilitas serta penerapan kebijakan yang mendukung aksesibilitas harus ditingkatkan. Selain itu, kita juga harus menjaga empati dan kepedulian terhadap sesama. Ketika sebuah tragedi terjadi, kita sering kali akan lebih fokus pada pertanggungjawaban hukum atau teknis. Namun, kita juga harus mengingat dampak emosional yang ditimbulkan pada keluarga dan orang-orang terkasih yang ditinggalkan. Dukungan psikososial bagi mereka yang terkena dampak adalah hal yang sangat penting. Kejadian ini adalah pengingat bagi kita semua untuk saling membantu dan menjaga satu sama lain. Kita juga harus mendorong pemerintah dan komunitas untuk melakukan audit keselamatan bangunan secara berkala, terutama di daerah yang memiliki populasi rentan. Langkah-langkah proaktif ini dapat membantu mencegah kejadian serupa di masa depan. Keselamatan adalah hak dasar setiap individu, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa hak tersebut dihormati dan dilindungi. Kesimpulannya, berita ini bukan hanya sebuah laporan tentang sebuah tragedi, tetapi juga panggilan untuk kita semua untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan, terutama bagi mereka yang rentan. Dengan tindakan yang lebih baik dalam hal kebijakan, kesadaran, dan dukungan, kita dapat membantu menciptakan dunia yang lebih aman dan lebih inklusif bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Kita harus berkomitmen untuk belajar dari kejadian ini agar tidak terulang di masa mendatang.