Fenomena ini dikenal dengan sebutan post-holiday blues, yang semakin sering dibicarakan menjelang dan pasca-Lebaran. Berita berjudul "Post-Holiday Blues: Keseimbangan Antara Liburan dan Rutinitas" menyoroti fenomena yang sering dialami oleh banyak orang setelah masa liburan berakhir. Perasaan "blues" atau kekecewaan yang muncul setelah kembali ke rutinitas sehari-hari adalah hal yang umum dan bisa dipahami. Liburan sering kali memberikan kesempatan untuk bersantai, berkumpul dengan keluarga dan teman, serta menjauh dari tekanan pekerjaan. Namun, setelah kembali ke keseharian, perasaan kehilangan dan stres bisa menyelimuti banyak orang. Salah satu aspek yang menarik dari fenomena ini adalah bagaimana liburan dapat menciptakan ekspektasi yang tinggi terhadap hidup sehari-hari. Selama liburan, banyak orang mengalami momen-momen kebahagiaan, relaksasi, dan kebersamaan yang mungkin tidak mereka rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika liburan berakhir, harapan tersebut sering kali harus berhadapan dengan realitas rutinitas yang sering kali terasa monoton dan membosankan. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk menemukan cara untuk membawa elemen-elemen positif dari liburan ke dalam aktivitas sehari-hari mereka. Menghadapi perasaan post-holiday blues juga memerlukan pendekatan yang konstruktif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menetapkan tujuan kecil yang realistis dan menyenangkan setelah liburan. Mengisi waktu dengan aktivitas yang menyenangkan atau hobi yang tertunda dapat membantu memulihkan semangat dan antusiasme. Selain itu, beberapa orang menemukan manfaat dalam merencanakan kegiatan-kegiatan kecil yang dapat memberikan momen-momen kebahagiaan sepanjang tahun, bukan hanya selama liburan saja. Selain itu, dukungan dari orang-orang terdekat menjadi sangat penting dalam proses pemulihan dari perasaan ini. Berbicara tentang perasaan yang dialami, berbagi pengalaman, atau bahkan merencanakan kegiatan bersama dapat membuat peralihan dari liburan ke rutinitas menjadi lebih mudah. Kebersamaan dan rasa saling mendukung dalam komunitas atau lingkungan sosial dapat memberikan penguatan emosional yang sangat dibutuhkan saat menghadapi perubahan. Akhirnya, penting untuk mengingat bahwa perasaan post-holiday blues adalah sesuatu yang normal. Mengakui dan memahami perasaan tersebut dapat menjadi tahap awal menuju penerimaan dan penyesuaian. Sebagai individu, kita perlu belajar untuk menjaga keseimbangan antara menikmati momen-momen liburan dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan sikap yang positif. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat menemukan cara untuk menjadikan rutinitas sehari-hari menjadi lebih bermakna dan menyenangkan, meskipun lontaran kebahagiaan selama liburan terasa seakan jauh sekali.