Kabel LED board di Stadion Segiri Samarinda Provinsi Kalimantan Timur dicuri, kerugian capai ratusan juta. Berita mengenai pencurian kabel LED board di Stadion Segiri Samarinda menjelang pertandingan antara Borneo FC dan Persib tentu menjadi kekecewaan tersendiri, baik bagi pengelola stadion, penyelenggara, maupun para penggemar sepak bola. Stadion adalah tempat yang sakral bagi olahraga, khususnya sepak bola di Indonesia, yang bukan hanya berfungsi sebagai arena pertandingan, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan kebanggaan bagi komunitas. Kejadian semacam ini mencoreng citra dunia sepak bola dan menciptakan suasana yang tidak nyaman menjelang laga yang dinanti-nanti. Pencurian alat dan fasilitas di stadion menunjukkan adanya masalah yang lebih besar terkait dengan keamanan dan keprihatinan mengenai perilaku oknum tertentu dalam masyarakat. Hal ini mencerminkan kurangnya pengawasan dan tindakan preventif dari pihak berwenang atau pengelola stadion dalam menjaga fasilitas yang telah dibangun dengan biaya yang tidak sedikit. Kejahatan semacam ini harus menjadi perhatian serius agar tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. Upaya peningkatan keamanan, baik melalui peningkatan jumlah petugas keamanan di sekitar stadion maupun penerapan teknologi pengawasan yang lebih baik, bisa menjadi solusi untuk mencegah kejadian serupa. Dari sudut pandang psikologis, tindakan pencurian ini menggambarkan ketidakpedulian segelintir orang terhadap kepentingan umum. Selain itu, hal ini juga dapat menurunkan semangat tim dan para pendukung yang ingin merasakan atmosfer pertandingan dengan baik. Ketidakhadiran LED board, yang biasanya menampilkan informasi penting dan menambah suasana saat pertandingan, bisa mengurangi pengalaman menonton yang positif bagi penggemar. Dalam konteks lebih luas, peristiwa ini juga menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh industri sepak bola di Indonesia. Seringkali, dunia sepak bola dipandang lebih dari sekadar permainan; ia adalah sumber hiburan dan bisnis yang melibatkan banyak pihak. Kerugian akibat pencurian ini tentu menghantam kondisi keuangan pihak pengelola dan dapat berimbas pada kualitas acara yang bisa mereka tawarkan ke depannya. Hal ini tentu dapat merugikan semua pihak yang terlibat, mulai dari pemain, klub, hingga para pendukung yang setia. Di sisi positif, kejadian ini dapat menjadi momentum bagi semua pihak, terutama klub dan pengelola stadion, untuk memperkuat kerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terjaga. Ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk lebih peduli dan mendukung fasilitas publik yang ada. Penggalangan kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga fasilitas umum bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi olahraga. Sebagai penutup, kita berharap bahwa pihak berwenang dapat segera mencari solusi dan menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Kita semua ingin melihat dunia sepak bola Indonesia tumbuh dan berkembang dengan baik, dan untuk itu, masing-masing dari kita memiliki peran yang harus dimainkan. Di saat yang sama, mari kita jaga semangat sportifitas dalam mendukung tim kesayangan kita, dan mengedepankan nilai-nilai positif dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat menyaksikan pertandingan sepak bola.