Kronologi Dokter FK Unpad Rudapaksa Keluarga Pasien RSHS, Pelaku Resmi Dipecat, Kemenkes Beri Sanksi

9 April, 2025
6


Loading...
Oknum dokter tersebut adalah PAP alias Priguna Anugerah Pratama (31), dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dari Fakultas Kedokter
Berita mengenai tindakan tidak etis oleh oknum dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) yang melakukan rudapaksa terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) tentunya mengejutkan dan sangat memprihatinkan. Kasus ini tidak hanya menyoroti pelanggaran hukum, tetapi juga mencerminkan pelanggaran etika yang seharusnya dijunjung tinggi oleh seorang profesional medis. Tindakan tersebut mencoreng nama baik institusi pendidikan, serta menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap profesi kedokteran yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pasien. Di satu sisi, tindakan tegas yang diambil oleh pihak universitas dan Kementerian Kesehatan, seperti pemecatan pelaku dan pemberian sanksi, menunjukkan bahwa institusi-institusi tersebut berkomitmen untuk menegakkan disiplin serta memberikan perlindungan terhadap korban. Hal ini juga menjadi sinyal bahwa tindakan kekerasan seksual tidak akan ditoleransi dalam konteks apapun, khususnya dalam lingkungan medis yang seharusnya menjadi tempat aman bagi pasien dan keluarganya. Tindakan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi lain untuk lebih serius dalam menangani masalah serupa dan mendorong agar sikap ketidakpedulian terhadap kasus kekerasan seksual dapat diminimalisir. Namun, di balik tindakan tegas ini, muncul pertanyaan mengenai bagaimana sistem pendidikan kedokteran dan lembaga kesehatan dapat mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan mengintegrasikan pendidikan etika dan pelatihan perilaku profesional yang lebih ketat dalam kurikulum. Mahasiswa kedokteran perlu diberikan pemahaman mendalam tentang tanggung jawab moral mereka terhadap pasien, rela berkorban untuk melindungi hak asasi manusia dan memastikan bahwa batasan-batasan etis dijaga dengan baik. Selain itu, penting juga untuk membentuk mekanisme pelaporan yang aman dan rahasia bagi korban kekerasan seksual di ranah kesehatan. Banyak korban mungkin merasa tertekan atau takut untuk melaporkan tindakan yang dialaminya, sehingga menciptakan budaya di mana korban merasa didukung dan terlindungi sangatlah krusial. Ini bisa dilakukan melalui pelatihan staf sekaligus peningkatan kesadaran masyarakat mengenai cara melaporkan pelanggaran yang terjadi. Keseluruhan, kasus ini adalah pengingat bagi kita semua mengenai betapa pentingnya menjaga integritas serta etika dalam profesi medis. Tindakan tegas yang diambil oleh pihak berwenang adalah langkah baik untuk menegakkan hukum, tetapi pencegahan melalui pendidikan dan budaya yang mendukung keadilan juga sama pentingnya. Semua pihak harus berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat, baik untuk pasien maupun tenaga medis.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment