Hal ini dikatakan Andri Tulalo salah satu sopir lintas Sulawesi yang mengaku sedikit terganggu dengan kemacetan di kompleks pasar Inobonto ini. Berita mengenai keluhan pengendara tentang kemacetan di Jalan Trans di Kompleks Pasar Inobonto, Bolmong, memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan infrastruktur transportasi di daerah tersebut. Kemacetan di jalur utama seringkali mencerminkan sejumlah faktor, termasuk volume lalu lintas yang tinggi, desain jalan yang kurang memadai, dan kurangnya fasilitas pendukung seperti parkir dan jalur pejalan kaki. Salah satu penyebab utama kemacetan yang disebutkan dalam berita adalah tingginya aktivitas perdagangan di sekitar pasar. Pasar Inobonto merupakan pusat aktivitas ekonomi lokal, di mana banyak pedagang dan pembeli berkumpul. Meskipun pergerakan ekonomi ini penting bagi masyarakat setempat, keberadaan pasar yang ramai seringkali menyebabkan lemahnya manajemen lalu lintas, sehingga menciptakan titik-titik macet. Selain itu, perlu dicermati bahwa infrastruktur transportasi di daerah tertentu sering kali tidak berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan perkembangan ekonomi. Jika jalan tidak diperlebar atau dirancang ulang untuk mengakomodasi pertumbuhan tersebut, maka kemacetan akan menjadi masalah yang terus berulang. Pemerintah daerah perlu melakukan kajian dan perencanaan yang menyeluruh untuk meningkatkan infrastruktur jalan di kawasan tersebut. Tidak kalah pentingnya, sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat mengenai penggunaan jalan dengan baik juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan. Terkadang, kesadaran pengguna jalan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan melakukan penataan parkir yang baik bisa sangat berpengaruh dalam mengurangi kemacetan di kawasan itu. Program edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas harus ditingkatkan. Penting juga untuk mempertimbangkan adanya solusi jangka panjang yang dapat berupa pembangunan jalur alternatif atau memfasilitasi transportasi umum yang lebih baik dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Desain ruang publik yang lebih ramah pejalan kaki dan sepeda juga perlu dipertimbangkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pengguna jalan. Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, pemerintah daerah, dan instansi terkait, diharapkan solusi terhadap kemacetan di Jalan Trans dan Kompleks Pasar Inobonto dapat ditemukan. Diskusi publik dan pengumpulan masukan dari masyarakat sangat penting agar solusi yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi di lapangan. Secara keseluruhan, kemacetan di Jalan Trans di Kompleks Pasar Inobonto adalah sebuah permasalahan yang kompleks dan membutuhkan pendekatan terpadu dari berbagai aspek. Dengan upaya yang sinergis dan terencana, bukan tidak mungkin untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan nyaman bagi masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.