Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) memberikan pernyataan usai mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank SulutGo Berita mengenai Gubernur Sulawesi Utara, Yosiana Syam Kahar, yang meminta komisaris dan direksi Bank SulutGo (BSG) untuk solid serta menargetkan pencapaian profit mencapai Rp 400 miliar, menunjukkan langkah strategis yang diambil dalam konteks pertumbuhan ekonomi daerah. Permintaan ini mencerminkan ambisi pemerintah daerah untuk mengoptimalkan potensi sumber daya finansial yang ada demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Satu hal yang patut dicatat adalah pentingnya soliditas antara komisaris dan direksi. Kolaborasi yang baik antar pemimpin bank sangatlah krusial untuk mencapai target yang ambisius. Dalam dunia perbankan, keputusan yang diambil oleh direksi tidak hanya berdampak pada profitabilitas bank saja, tetapi juga pada masyarakat dan ekonomi lokal. Sekiranya mereka dapat bekerja sama dengan baik, maka kebijakan yang diambil akan lebih terarah dan efektif dalam mendukung perekonomian daerah. Selain itu, target pencapaian Rp 400 miliar harus diimbangi dengan strategi yang jelas agar bisa tercapai. Gubernur YSK pasti telah memikirkan berbagai kemungkinan langkah yang perlu diambil, seperti penguatan inovasi produk perbankan, peningkatan pelayanan kepada nasabah, serta pengembangan teknologi informasi dalam operasional bank. Mengingat persaingan di industri perbankan yang semakin ketat, setiap langkah yang diambil haruslah inovatif dan responsif terhadap kebutuhan pasar. Di samping itu, penting bagi BSG untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Dalam konteks ini, transparansi dan akuntabilitas merupakan kunci utama. Masyarakat perlu diyakinkan bahwa bank tidak hanya mengejar profit, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ekonomi lokal. Membangun hubungan yang baik dengan nasabah melalui program-program sosial dan pelibatan komunitas dapat menjadi langkah yang positif dalam meningkatkan reputasi bank. Dari perspektif makro, pencapaian target ini juga bisa menjadi indikator kesehatan ekonomi Sulawesi Utara secara keseluruhan. Jika BSG mampu mencapai target tersebut, hal ini bisa menciptakan efek positif yang lebih luas, seperti menciptakan lapangan pekerjaan, peningkatan investasi, dan peningkatan daya beli masyarakat. Semua ini tentunya pada akhirnya berujung pada kemakmuran daerah. Akhirnya, dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun pemangku kepentingan lainnya, juga diperlukan untuk mewujudkan target tersebut. Kebijakan yang menguntungkan bagi dunia perbankan, terutama untuk bank-bank daerah seperti BSG, akan sangat membantu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang sustainable. Semoga dengan kolaborasi yang solid dan strategi yang tepat, target ambisius ini dapat tercapai dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Sulawesi Utara.