Program ini dilakukan pagi sebelum jam pelajaran pertama dimulai sekira pukul 7.45 hingga 8.00 WIB. Program 'Satu Hari Satu Ayat' yang akan dilaksanakan di Pidie dan mewajibkan siswa untuk membaca Al-Quran selama 15 menit sebelum belajar adalah inisiatif yang menarik dan dapat memberikan dampak positif terhadap pembentukan karakter serta nilai spiritual di kalangan generasi muda. Dalam konteks pendidikan, program ini bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan nilai-nilai moral yang terkandung dalam Al-Quran, sekaligus meningkatkan keterampilan membaca dan pemahaman siswa terhadap kitab suci tersebut. Salah satu keuntungan dari program ini adalah peningkatan disiplin dalam membaca. Dengan kebiasaan membaca Al-Quran sebelum memulai aktivitas belajar, siswa diharapkan akan menciptakan rutinitas yang baik. Rutinitas ini tidak hanya berkaitan dengan membaca Al-Quran, tetapi juga dapat merangsang rasa tanggung jawab dan ketekunan dalam belajar. Melalui pembacaan Quran, siswa dapat menyerap nilai-nilai luhur yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, ada beberapa tantangan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan program ini. Misalnya, tidak semua siswa memiliki pemahaman yang sama mengenai Al-Quran, dan ada kemungkinan bahwa beberapa siswa merasa tertekan dengan kewajiban ini. Oleh karena itu, penting bagi pihak sekolah dan pengajar untuk memberikan pendekatan yang memahami kemampuan dan latar belakang siswa. Misalnya, dengan memberikan bimbingan dan dukungan dalam memahami ayat-ayat yang dibaca atau menyediakan waktu diskusi setelah pembacaan. Dari perspektif spiritual, program ini juga dapat berkontribusi dalam membangun hubungan yang lebih erat antara siswa dengan ajaran agama mereka. Membaca dan memahami Al-Quran bisa menjadi sarana untuk memperdalam iman dan meningkatkan rasa kecintaan terhadap agama. Fokus pada nilai-nilai kebaikan dan kejujuran yang terkandung dalam Al-Quran dapat membentuk karakter siswa untuk menjadi individu yang lebih baik di masyarakat. Selain itu, program ini juga bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk menjalin kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Kolaborasi ini sangat penting agar pembelajaran tidak hanya berhenti di sekolah, tetapi juga berlanjut di rumah dan lingkungan sekitar. Misalnya, orang tua dapat dilibatkan dalam proses pembelajaran dengan membacakan Al-Quran bersama anak-anak mereka di rumah, sehingga menciptakan suasana religius yang harmonis. Kesimpulannya, meskipun program 'Satu Hari Satu Ayat' memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif di bidang pendidikan dan spiritual, penting bagi penyelenggara untuk memastikan pelaksanaannya dilakukan dengan bijak dan sensitif terhadap kebutuhan siswa. Dengan pendekatan yang tepat, program ini dapat berkontribusi dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas dan nilai-nilai moral yang kuat.