Polisi kemudian melakukan tes urine kepada ketiganya, hasilnya positif menggunakan sabu. Berita tentang seorang camat yang ditangkap karena terlibat dalam pesta sabu dengan dua orang teman menunjukkan realitas yang cukup memprihatinkan dalam konteks penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Pejabat publik, seperti camat, seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Ketika mereka terjerat dalam aktivitas ilegal seperti ini, hal tersebut tidak hanya mencoreng nama baik institusi tempat mereka bekerja, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintahan. Penyalahgunaan narkoba di kalangan pejabat publik memunculkan keprihatinan yang lebih besar. Mereka notabene memiliki tanggung jawab dalam menjalankan pemerintahan dan melayani masyarakat. Ketika seorang camat terlibat dalam kegiatan yang merugikan kesehatan dan sosial, ini berarti ada masalah yang lebih dalam dalam sistem, baik dari segi pendidikan, pengawasan, maupun penegakan hukum. Hal ini menunjukkan bahwa upaya penanggulangan narkoba dalam masyarakat belum sepenuhnya efektif. Tindakan penegakan hukum terhadap camat tersebut juga menjadi langkah yang positif, karena menunjukkan bahwa tidak ada yang kebal hukum, termasuk pejabat pemerintah. Namun, hal ini harus diikuti dengan tindakan preventif yang lebih komprehensif. Dalam konteks ini, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkoba melalui pendidikan dan program rehabilitasi yang lebih baik. Selain itu, perlu adanya pengawasan internal yang ketat di instansi pemerintah untuk memastikan bahwa pejabat publik menjalankan tugasnya dengan baik. Dari perspektif masyarakat, kejadian ini bisa menjadi pelajaran berharga. Mereka perlu menyadari bahwa penyalahgunaan narkoba adalah masalah serius yang dapat menimpa siapa saja, termasuk mereka yang memimpin dan seharusnya memberi inspirasi. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih peka dalam mendukung program-program pencegahan narkoba dan mendorong partisipasi aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih dari narkoba. Dalam jangka panjang, kasus ini juga mencerminkan perlunya reformasi dalam proses rekrutmen dan pengawasan terhadap publik sebagaimana pentingnya pendekatan holistic dalam menangani masalah narkoba. Penanganan yang tepat dapat membantu menyelamatkan generasi mendatang dari dampak buruk narkoba, serta membangun pemerintahan yang lebih bersih dan transparan.