Dia mengatakan, momentum libur Idulfitri tahun ini total tiket terjual 240 blok tiket. Artinya ada bagi hasil wajib pajak sebesar 10 persen disetorkan Berita mengenai 'Danau Sebedang Sumbang Retribusi Wisata Daerah Sambas Capai Rp 24 Juta' menunjukan potensi besar yang dimiliki daerah tersebut dalam mengembangkan sektor pariwisata. Danau Sebedang, sebagai salah satu destinasi wisata, tidak hanya memberikan keindahan alam tetapi juga berkontribusi pada pendapatan daerah melalui retribusi. Hal ini mencerminkan bahwa sektor pariwisata dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi pemerintah daerah jika dikelola dengan baik. Pertama-tama, ini menunjukkan bahwa ada kesadaran dan upaya dari pemerintah serta masyarakat setempat untuk mempromosikan dan mempertahankan daya tarik wisata. Dengan pendapatan retribusi yang mencapai Rp 24 juta, ini bisa diartikan bahwa banyak pengunjung yang tertarik untuk datang ke Danau Sebedang. Selain itu, hal ini juga berarti bahwa ada potensi yang lebih besar untuk meningkatkan jumlah wisatawan, yang bisa berkontribusi lebih banyak lagi terhadap perekonomian lokal. Namun, penting untuk diingat bahwa pengembangan pariwisata harus dilakukan secara berkelanjutan. Dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung, harus ada rencana yang matang untuk memastikan bahwa ekosistem di sekitar danau tetap terjaga. Pengelolaan limbah, perlindungan terhadap flora dan fauna, serta penyediaan fasilitas yang memadai perlu diperhatikan agar dampak negatif dari pariwisata bisa diminimalisasi. Lebih lanjut, hasil retribusi yang diperoleh seharusnya dialokasikan dengan bijak untuk pengembangan infrastruktur dan promosi lebih lanjut. Hal ini dapat mencakup pembenahan fasilitas umum seperti jalan, tempat parkir, dan toilet, serta pengadaan kegiatan menarik yang dapat meningkatkan daya tarik wisata. Dengan cara ini, tidak hanya pendapatan yang meningkat, tetapi juga pengalaman wisata yang lebih baik bagi pengunjung. Selain itu, pengembangan pariwisata di Danau Sebedang juga bisa membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk terlibat dalam sektor ini. Misalnya, masyarakat dapat dilibatkan dalam usaha lokal seperti penyediaan makanan, kerajinan tangan, atau layanan pemandu wisata yang bisa meningkatkan pendapatan mereka. Ini akan menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. Dalam konteks yang lebih luas, keberhasilan Danau Sebedang dalam menarik minat wisatawan bisa menjadi model bagi daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata serupa. Dengan mempelajari apa yang berhasil di Sambas, daerah lain bisa mengadopsi strategi dan praktik terbaik yang sama untuk mengembangkan sektor pariwisata mereka. Secara keseluruhan, berita ini merupakan sinyal positif untuk perkembangan pariwisata di Sambas dan perlu didukung oleh semua pihak. Dengan komitmen bersama untuk menjaga dan mengembangkan potensi wisata, tidak hanya retribusi yang akan meningkat, tetapi juga kualitas hidup masyarakat setempat dan pelestarian lingkungan bisa terjaga. Ini menunjukkan bahwa pariwisata yang berkelanjutan mungkin merupakan kunci untuk menggerakkan ekonomi lokal secara efektif.