Direktur Utama BSG, Revino Pepah mengatakan, seluruh pemegang saham menyatakan dividen dijadikan modal disetor untuk memperkuat modal inti BSG. Berita tentang pembagian dividen oleh BSG (Bank SulutGo) sebesar Rp 196,10 miliar untuk tahun 2024 menyoroti pentingnya peranan perusahaan daerah dalam mendukung ekonomi lokal, khususnya bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Dividen ini tidak hanya menunjukkan kinerja keuangan yang positif dari BSG, tetapi juga berfungsi sebagai sumber pendapatan bagi pemerintah daerah dalam rangka pembiayaan pembangunan dan pelayanan publik. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara harus memanfaatkan dana tersebut seefektif mungkin. Menyusul pembagian dividen ini, penting bagi pemprov untuk merencanakan penggunaan dana dengan transparan dan akuntabel. Langkah ini akan memastikan bahwa setiap rupiah yang diterima dapat memberikan dampak maksimal terhadap kesejahteraan masyarakat. Fokus pada sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Di sisi lain, dividen ini juga mencerminkan keberhasilan BSG dalam mengelola portofolio bisnis dan meningkatkan profitabilitas. Investor dan pemangku kepentingan lainnya akan melihat kinerja positif ini sebagai indikator kepercayaan dalam menginvestasikan dana mereka di BSG. Mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan dan kinerja keuangan yang baik akan menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen BSG di masa mendatang. Mereka perlu terus berinovasi dan mengadaptasi praktik terbaik dalam industri perbankan untuk tetap kompetitif. Pembagian dividen ini juga membawa implikasi sosial yang penting. Masyarakat di Sulawesi Utara akan merasakan langsung manfaat dari keberhasilan BSG. Dengan dana yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan layanan publik, ada harapan untuk peningkatan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan, dan perbaikan akses terhadap layanan dasar. Ini adalah kesempatan untuk membangun kepercayaan lebih besar antara masyarakat dan lembaga keuangan daerah. Namun, untuk memastikan bahwa dana tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan baik, perlu ada sistem monitoring dan evaluasi yang ketat. Pemprov Sulut harus melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek yang dibiayai oleh dividen tersebut. Keterlibatan masyarakat akan menghasilkan kebijakan yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan lokal. Ini juga merupakan waktu yang baik untuk membahas pentingnya literasi keuangan di kalangan masyarakat. Dengan pengetahuan yang memadai tentang pengelolaan keuangan, masyarakat dapat lebih siap untuk memanfaatkan berbagai program yang diluncurkan oleh pemerintah, yang didanai dari dividen tersebut. Pendidikan keuangan dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menabung dan investasi, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Sebagai penutup, pembagian dividen oleh BSG sebesar Rp 196,10 miliar untuk tahun 2024 adalah sebuah langkah positif yang mencerminkan potensi ekonomi daerah. Namun, keberhasilan pengelolaan dan pemanfaatan dana tersebut akan sangat bergantung pada tindakan pemerintah dan keterlibatan masyarakat. Jika dilakukan dengan baik, ini bisa membawa perubahan yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara serta memperkuat peran BSG sebagai motor penggerak ekonomi daerah.