Kebakaran hebat meludeskan pabrik kerupuk di Jombang, menyebabkan kerugian Rp 200 juta. Api diduga akibat korsleting listrik, tanpa korban jiwa. Kebakaran yang terjadi di pabrik kerupuk di Jombang hingga rata dengan tanah tentunya menjadi peristiwa yang sangat memilukan bagi masyarakat setempat, terutama bagi para pekerja dan pemilik pabrik. Peristiwa ini tidak hanya menghancurkan infrastruktur, tetapi juga menggerus sumber pendapatan bagi banyak keluarga. Pabrik kerupuk sering kali menjadi mata pencaharian utama bagi sejumlah warga, dan kehilangan tempat kerja karena kebakaran dapat menyebabkan dampak ekonomi jangka panjang. Selain itu, kejadian seperti ini juga mengingatkan kita akan pentingnya aspek keselamatan dalam beroperasi sebuah pabrik. Sudah saatnya, pemilik pabrik dan pengelola perlu memperhatikan standar keselamatan kerja dan lingkungan agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang. Kesadaran dan tindakan preventif dalam memitigasi risiko kebakaran sangat penting, mengingat dampak yang ditimbulkan tidak hanya merugikan pemilik pabrik, tetapi juga berpengaruh pada ekonomi lokal. Tak kalah pentingnya, masyarakat sekitar juga perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan bencana seperti kebakaran. Edukasi tentang cara menangani kebakaran, pentingnya memiliki alat pemadam kebakaran, dan pengetahuan akan jalur evakuasi dapat membantu meminimalisir kerugian ketika bencana terjadi. Adanya kolaborasi antara pihak pengelola pabrik, pemerintah setempat, dan masyarakat dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Di sisi lain, pemerintah daerah seharusnya mengambil peran aktif dalam memberikan bantuan kepada para korban kebakaran, baik itu berupa bantuan langsung maupun pendampingan untuk memulihkan ekonomi yang terkena dampak. Hal ini dapat berupa dukungan finansial, pelatihan keterampilan baru, atau bahkan membantu membangun kembali usaha yang rusak. Dengan demikian, masyarakat yang terdampak bisa kembali bangkit dan berkontribusi terhadap ekonomi lokal. Dalam konteks yang lebih luas, kejadian ini juga membuka diskusi terkait kebijakan manajemen risiko di industri kecil dan menengah. Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu menciptakan garis panduan yang jelas untuk membantu industri kecil dalam menerapkan praktik terbaik dalam hal keselamatan dan keberlanjutan. Investasi dalam infrastruktur yang lebih baik dan pelatihan bagi pengelola pabrik menjadi sesuatu yang mutlak diperlukan untuk meningkatkan ketahanan industri ini. Secara keseluruhan, meskipun peristiwa kebakaran ini merupakan sebuah bencana, di dalamnya terdapat pelajaran berharga bagi semua pihak. Upaya pencegahan, respons cepat, dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat menjadi kunci untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Mari kita berharap agar para korban dapat segera bangkit dan menemukan kembali semangat untuk melanjutkan hidup dan usaha mereka.