Yanto menambahkan, pasien sempat ditangani pihak rumah sakit dan pihak rumah sakit kemudian melakukan komunikasi dengan beberapa rumah sakit Berita mengenai kematian seorang ibu hamil dan anak di Sikka yang disebabkan oleh keputusan untuk melarang mereka makan atau minum, seperti yang dilaporkan, menunjukkan adanya masalah serius dalam pemahaman kesehatan, tradisi, dan praktik yang berkaitan dengan kehamilan. Kejadian tragis seperti ini seringkali muncul dari kombinasi tradisi yang kaku dan kurangnya pemahaman tentang dampak kesehatan dari suatu praktik. Dalam konteks ini, sangat penting untuk membedakan antara nilai-nilai budaya dan kebutuhan yang mendasar terkait kesehatan. Kematian ibu hamil adalah isu yang sangat serius dan dapat diberantas dengan peningkatan edukasi kesehatan. Ibu hamil perlu mendapatkan informasi yang akurat dan tepat mengenai perawatan prenatal. Seringkali, keyakinan dan praktik tradisional yang tidak didukung oleh bukti ilmiah dapat berkontribusi pada risiko kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk diajarkan tentang pentingnya gizi dan asupan yang memadai selama masa kehamilan. Kasus ini juga menyoroti pentingnya keterlibatan tenaga kesehatan dalam mendidik masyarakat. Kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas, dan para tenaga medis harus berupaya untuk berkolaborasi dengan komunitas dalam membangun pemahaman akan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan penyuluhan, seminar, atau program-program kesehatan di tingkat desa dapat membantu mengubah pandangan masyarakat terkait praktik kesehatan yang aman untuk ibu hamil. Di sisi lain, ada tantangan besar dalam mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat yang mungkin telah ada selama bertahun-tahun. Masyarakat seringkali terikat pada tradisi mereka, dan mengedukasi mereka mengenai pentingnya praktik kesehatan yang lebih baik membutuhkan pendekatan yang sensitif dan hormat. Ini menuntut partisipasi aktif dari pemimpin komunitas dan tokoh masyarakat dalam menyampaikan pesan kesehatan yang positif. Selain itu, peran pemerintah dan organisasi kesehatan juga krusial dalam menyediakan akses layanan kesehatan yang memadai. Program-program pemeriksaan kehamilan, penyuluhan, dan distribusi suplemen gizi untuk wanita hamil harus menjadi bagian dari layanan kesehatan yang terjangkau dan mudah diakses. Ini juga mencakup penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai untuk melayani kebutuhan ibu hamil. Tragedi seperti yang terjadi di Sikka harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus memperjuangkan kesehatan ibu dan anak, serta berupaya mendidik masyarakat. Dengan kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan kejadian serupa tidak terulang. Peningkatan pendidikan kesehatan dan perhatian terhadap praktik kesehatan yang aman sangat penting untuk melindungi nyawa ibu dan anak, yang seharusnya selalu menjadi prioritas utama.