Dilihat dari capture chat postingan drg Mirza, ayah dari korban pemerkosaan Priguna kini sudah meninggal. Berita mengenai meninggalnya ayah korban Dokter Priguna setelah anaknya mengalami peristiwa traumatis yang sangat mengenaskan adalah sebuah tragedi yang mendalam dan menggugah rasa kemanusiaan kita. Kasus ini tidak hanya menyentuh aspek keadilan hukum, tetapi juga membahas dimensi emosional dan psikologis yang dialami oleh keluarga korban. Kesedihan berlipat ganda yang dirasakan oleh ayah, setelah kehilangan anaknya yang menjadi korban tindakan kriminal, menjadikan situasi ini semakin menyakitkan. Peristiwa ini menunjukkan betapa beratnya beban emosional yang harus dipikul oleh keluarga korban. Ketidakadilan yang dialami oleh anak mereka tidak hanya berdampak pada diri sang anak, tetapi juga kepada orang tua dan seluruh anggota keluarga. Keluarga yang seharusnya berbahagia dengan kehadiran anaknya kini harus merasakan kehilangan yang mendalam, yang dapat memicu berbagai perasaan negatif seperti kemarahan, rasa tidak berdaya, dan bahkan depresi. Ini adalah sebuah panggilan bagi kita untuk lebih peka terhadap isu-isu kekerasan dan perlunya dukungan psikologis bagi mereka yang menjadi korban maupun keluarganya. Selain itu, kasus ini menunjukkan pentingnya sistem hukum yang responsif dan efisien dalam menangani kasus kejahatan yang melibatkan kekerasan seksual. Tindakan yang cepat dan tegas dari aparat penegak hukum sangat diperlukan agar keadilan dapat ditegakkan, tidak hanya untuk korban, tetapi juga untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Publik juga berhak mendapatkan transparansi mengenai proses hukum yang berlangsung, agar kepercayaan terhadap institusi hukum tetap terjaga. Di sisi lain, peristiwa ini mengajak kita untuk berrefleksi tentang pendidikan mengenai kesetaraan gender dan penghapusan kekerasan seksual di masyarakat. Masyarakat perlu diajak untuk lebih sadar akan bahaya yang dapat ditimbulkan dari tindakan tersebut dan pentingnya mendukung korban dengan cara yang efektif. Pendidikan dan kampanye sosial tentang perlunya menghormati hak-hak individu dan membangun kesadaran kolektif untuk melawan segala bentuk kekerasan sangatlah krusial. Akhirnya, kehilangan yang dialami oleh ayah korban adalah pengingat bagi kita semua tentang betapa rapuhnya kehidupan dan betapa pentingnya kita saling menjaga satu sama lain. Kita perlu bersatu untuk membantu mencegah terulangnya kasus-kasus serupa dan mendukung para korban beserta keluarga mereka dalam perjalanan menuju penyembuhan. Dalam setiap situasi tragis seperti ini, harapan kita adalah agar keadilan dapat ditegakkan, serta agar masa depan yang lebih baik dan aman dapat hadir bagi seluruh anggota masyarakat.