Pihak keluarga Situr Wijaya, jurnalis asal Palu yang tewas di hotel Jakbar, mendatangi Polda Metro Jaya. Keluarga berharap kematian Situr diusut tuntas. Berita mengenai kematian jurnalis asal Palu yang diharap untuk diusut tuntas oleh keluarganya mengangkat beberapa isu penting yang perlu diperhatikan, terutama dalam konteks kebebasan pers dan perlindungan terhadap jurnalis. Kematian seorang jurnalis bukan hanya merupakan kehilangan bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga sebuah kehilangan bagi masyarakat yang berhak mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang. Jurnalis memiliki peran penting dalam masyarakat sebagai penyampai informasi dan penegak keadilan. Ketika seorang jurnalis meninggal dunia dalam kondisi yang mencurigakan, hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keselamatan dan keamanan para pekerja media. Apakah jurnalis tersebut menghadapi ancaman yang berhubungan dengan pekerjaan mereka? Apakah ada pihak-pihak tertentu yang berusaha membungkam suara kritis? Semua pertanyaan ini harus menjadi fokus utama dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Dalam kasus ini, tuntutan keluarga untuk menyelidiki kematian jurnalis tersebut mencerminkan ketidakpuasan terhadap proses penegakan hukum yang ada. Hal ini mengingatkan kita pada pentingnya akuntabilitas dalam sistem hukum, terutama dalam kasus yang melibatkan individu yang menjalankan fungsi publik seperti jurnalis. Pihak kepolisian harus bekerja dengan transparansi dan profesionalisme agar hasil penyelidikan dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat pun berhak mengetahui kebenaran dan keadilan bagi jurnalis yang telah menjadi korban. Lebih jauh, situasi ini juga menunjukkan adanya tantangan besar yang dihadapi oleh jurnalis di Indonesia, dan di banyak negara lainnya. Ancaman kekerasan, intimidasi, dan bahkan pembunuhan terhadap jurnalis adalah masalah yang harus diatasi secara serius oleh pemerintah dan lembaga terkait. Ada kebutuhan mendesak untuk menyediakan perlindungan yang memadai bagi jurnalis agar mereka dapat bekerja tanpa rasa takut dan dapat melakukan investigasi tanpa diintimidasi oleh pihak-pihak tertentu. Penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam mendukung jurnalis dan kebebasan pers. Solidaritas dari berbagai elemen masyarakat bisa menjadi tekanan positif bagi pemerintah dan aparat penegak hukum untuk bertindak adil dalam menyelidiki kasus ini. Masyarakat harus menyadari bahwa ancaman terhadap jurnalis adalah ancaman terhadap kebebasan berekspresi dan demokrasi itu sendiri. Akhirnya, kasus kematian jurnalis dari Palu ini harus menjadi titik tolak bagi perbaikan dalam sistem perlindungan jurnalis di Indonesia. Hal ini melibatkan penguatan regulasi, peningkatan kesadaran publik tentang pentingnya kebebasan pers, dan dukungan terhadap organisasi-organisasi yang menjaga hak-hak jurnalis. Semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa jurnalis dapat bekerja dengan aman dan terlindungi. Dengan demikian, kita semua dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih baik bagi kebebasan berpendapat dan informasi yang berkualitas.