Tahun ini, manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS tersebut akan memberlakukan tarif baru. Kenaikan harga tiket masuk Kebun Binatang Surabaya dari Rp 15 ribu menjadi Rp 25 ribu tentu mengundang berbagai reaksi dari masyarakat. Di satu sisi, kebun binatang sebagai tempat rekreasi keluarga dan sarana edukasi bagi anak-anak memiliki biaya operasional yang terus meningkat, seperti pemeliharaan hewan, perawatan lingkungan, dan penyediaan fasilitas yang layak. Kenaikan harga tiket bisa dipahami dalam konteks kebutuhan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi pengunjung. Namun, sisi lain dari kenaikan harga ini juga patut dicermati, terutama bagi keluarga yang mungkin memiliki keterbatasan ekonomi. Kenaikan Rp 10 ribu mungkin terlihat kecil, tetapi bagi sebagian orang, ini bisa menjadi beban tambahan yang harus dipertimbangkan. Salah satu solusi yang bisa dianjurkan adalah memberikan kebijakan diskon khusus pada hari-hari tertentu atau bagi kelompok tertentu, seperti pelajar, warga kurang mampu, atau anggota komunitas tertentu, sehingga kebutuhan edukasi dan rekreasi tetap terjaga tanpa membebani masyarakat. Penting juga untuk melihat transparansi penggunaan dana yang masuk dari tiket ini. Masyarakat berhak mengetahui ke mana uang mereka digunakan, apakah untuk perbaikan fasilitas, peningkatan kesejahteraan hewan, atau program pendidikan bagi pengunjung. Jika ada kejelasan dan transparansi, kemungkinan besar masyarakat akan lebih menerima keputusan kenaikan harga tersebut. Kebun binatang yang baik harus bisa menjelaskan nilai tambah yang akan didapatkan pengunjung setelah adanya kenaikan ini. Di tengah situasi perekonomian yang tidak pasti, banyak orang mencari solusi hiburan yang terjangkau. Kebun Binatang Surabaya, sebagai salah satu tujuan wisata populer, diharapkan bisa menjadi tempat yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga edukatif. Dengan tambahan dana dari tiket, diharapkan pihak pengelola bisa menghadirkan program-program baru yang menarik, seperti kegiatan interaktif, edukasi tentang konservasi, dan pelestarian lingkungan yang dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati. Kenaikan harga tiket juga seharusnya disertai dengan peningkatan fasilitas dan pengalaman bagi pengunjung. Dengan adanya perbaikan seperti area bermain yang lebih baik, penambahan koleksi satwa, dan peningkatan pelayanan, masyarakat akan merasa bahwa harga yang dibayarkan sebanding dengan kenyamanan dan pengalaman yang mereka peroleh. Oleh karena itu, peran pengelola kebun binatang sangat penting dalam merespons kebutuhan dan harapan pengunjung. Secara keseluruhan, kebijakan kenaikan harga tiket di Kebun Binatang Surabaya memerlukan pendekatan yang bijak, transparan, dan memperhatikan kepentingan masyarakat. Dengan komunikasi yang baik dan upaya nyata untuk meningkatkan kualitas pelayanan, diharapkan masyarakat tetap dapat menikmati kunjungan mereka tanpa merasa terbebani. Ini adalah kesempatan bagi pengelola untuk memberi nilai lebih kepada pengunjung dan sekaligus mendorong kesadaran konservasi di kalangan masyarakat.