Australia Tolak Ajakannya China untuk Lawan Tarif AS: “Kami Tidak Akan Bergandengan Tangan”

10 April, 2025
7


Loading...
“Kami tidak akan bergandengan tangan dengan Tiongkok dalam hal persaingan apa pun yang tengah berlangsung di dunia,” tegas Marles dalam wawancara
Berita mengenai Australia yang menolak ajakan China untuk bergabung melawan tarif yang dikenakan oleh Amerika Serikat mencerminkan dinamika geopolitik yang semakin kompleks di kawasan Asia-Pasifik. Ketegangan antara China dan AS telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama di bidang perdagangan dan teknologi. Dalam konteks ini, keputusan Australia untuk tetap setia pada jalur hubungan strategisnya dengan AS menunjukkan komitmennya terhadap aliansi yang telah lama terjalin antara kedua negara, meskipun ada tawaran dari salah satu kekuatan besar dunia. Pertama, keputusan Australia dapat dilihat sebagai langkah untuk memperkuat posisinya dalam tatanan internasional yang semakin polarisasi. Dengan menolak untuk bergandeng tangan dengan China, Australia mengisyaratkan bahwa mereka tidak ingin terjebak dalam dinamika konflik antara dua kekuatan besar tersebut. Melalui kerjasama dengan AS, Australia mungkin berharap dapat memperkuat daya tawar dan menjaga stabilitas ekonomi serta keamanan nasional. Selanjutnya, penolakan ini juga bisa mencerminkan kekhawatiran Australia terhadap pengaruh China yang semakin kuat di wilayah Asia-Pasifik. China telah banyak berinvestasi di negara-negara di kawasan ini, dan ada kekhawatiran bahwa ini dapat berujung pada ketergantungan ekonomi yang tinggi terhadap Beijing. Dengan menolak ajakan China, Australia menunjukkan sikap independen dan berusaha untuk menghindari pengaruh yang terlalu besar dari China, yang mungkin bisa merugikan kepentingan nasionalnya. Kekhawatiran akan masalah hak asasi manusia dan isu strategis lainnya juga mungkin menjadi latar belakang keputusan Australia. Dalam beberapa tahun terakhir, Australia telah mengecam sejumlah tindakan China, seperti perlakuan terhadap Uyghur di Xinjiang serta penindasan terhadap protes di Hong Kong. Dalam konteks ini, hubungan yang lebih dekat dengan China bisa dianggap sebagai legitimasi terhadap kebijakan dan praktis-praktik yang dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai liberal-demokrasi yang dianut Australia. Akhirnya, reaksi terhadap keengganan Australia untuk bergabung melawan tarif AS menunjukkan bahwa hubungan internasional saat ini tidak lagi sederhana dan dapat dipahami dengan mudah. Banyak negara kini berada di posisi yang sulit untuk menavigasi antara kekuatan-kekuatan besar seperti AS dan China. Australia memilih untuk tetap berada di jalur yang sudah ditentukan, tetapi keputusan ini juga membawa risiko, termasuk potensi pembalasan dari China yang bisa berdampak pada hubungan perdagangan dan diplomasi mereka. Dengan segala pertimbangan tersebut, langkah Australia mencerminkan realitas politik global yang terus berubah, di mana negara-negara harus mengevaluasi dengan hati-hati tindakan mereka dan dampaknya terhadap hubungan lintas negara. Ini adalah momentum penting yang mungkin akan membentuk kebijakan luar negeri Australia ke depan dan juga memengaruhi dinamika kekuatan di kawasan yang lebih luas.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment