Komandan Pussenif TNI AD meminta maaf atas gangguan kembang api yang dinyalakan selama acara halalbihalal. Berita mengenai pernyataan Komandan Pussenif tentang kembang api yang menyala sebagai sumbangan hiburan untuk keluarga prajurit menjadi perhatian publik. Pernyataan ini mencerminkan upaya untuk memberikan penghormatan dan pengakuan terhadap jasa para prajurit, serta menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan keluarga mereka. Dalam konteks ini, penggunaan kembang api dapat dilihat sebagai salah satu bentuk cara merayakan dan memberikan kebahagiaan kepada keluarga prajurit yang sering kali berkorban demi menjaga negara. Namun, di balik niat baik tersebut, muncul pertanyaan tentang relevansi dan dampak dari penggunaan kembang api tersebut. Pertama, perlu dipertimbangkan bahwa penggunaan kembang api sering kali menimbulkan dampak negatif, seperti kebisingan yang mengganggu ketentraman masyarakat di sekitar dan potensi risiko kebakaran. Apalagi, jika acara tersebut dilaksanakan di kawasan yang padat penduduk, maka keselamatan masyarakat akan menjadi hal yang krusial untuk diperhatikan. Selanjutnya, ada juga aspek lingkungan yang perlu dicermati. Kembang api menghasilkan asap dan polusi yang dapat berdampak buruk bagi kualitas udara. Dalam era di mana kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan semakin meningkat, pilihan untuk menggunakan kembang api sebaiknya dipikirkan kembali. Alternative hiburan lain yang lebih ramah lingkungan bisa menjadi solusi yang lebih bijak. Di sisi lain, pernyataan Komandan Pussenif perlu dilihat dalam konteks skala perayaan atau acara yang diselenggarakan. Jika kegiatan tersebut dijadwalkan dengan baik, melibatkan partisipasi masyarakat, serta didukung oleh penegakan aturan dan pengawasan yang ketat, maka dapat membantu meminimalkan risiko. Melibatkan komunitas dalam acara tersebut juga bisa menjadi cara untuk mengedukasi masyarakat tentang makna dari kegiatan itu sendiri. Penting juga untuk mengingat bahwa komunikasi yang baik dengan masyarakat sangat dibutuhkan. Jika ada kekhawatiran atau ketidakpuasan dari warga terkait penggunaan kembang api, sebaiknya hal tersebut dijadikan masukan untuk perbaikan di masa mendatang. Membangun hubungan yang harmonis antara militer dan masyarakat menjadi aspek penting dalam menciptakan keamanan dan ketertiban yang lebih baik. Secara keseluruhan, niat untuk memberikan hiburan kepada keluarga prajurit adalah hal yang patut diapresiasi. Namun, sebagai langkah ke depan, dibutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang lebih matang dalam penyelenggaraan acara-acara sejenis agar dapat memberikan manfaat tanpa menimbulkan masalah baru. Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan ini juga akan semakin memperkuat hubungan antara institusi militer dan warga negara.