Rahmat juga mengajak agar para pengajar mampu menanamkan jiwa berbisnis sedini mungkin kepada anak didik. Berita mengenai 'SMK SPP Negeri Samarinda Panen Melon Hidroponik, Bukti Keberhasilan Pembelajaran Berbasis Praktik' merupakan sebuah pencapaian yang patut diapresiasi dan dijadikan contoh bagi lembaga pendidikan lainnya. Melon hidroponik yang dihasilkan dari praktik pembelajaran ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas teori, tetapi juga dapat memberikan manfaat nyata bagi siswa dan masyarakat. Praktik seperti ini mencerminkan metode pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dalam konteks pendidikan vokasi, kegiatan yang melibatkan praktik langsung, seperti budidaya melon hidroponik, mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang dapat langsung diterapkan di dunia industri. Melon hidroponik, yang kini semakin diminati karena dianggap lebih sehat dan memiliki nilai jual yang tinggi, dapat meningkatkan peluang kerja bagi siswa setelah mereka lulus. Selain itu, melalui pengalaman nyata dalam proses bercocok tanam, siswa dapat memahami lebih dalam mengenai teknik budidaya, pengelolaan sumber daya, serta manajemen bisnis. Keberhasilan ini juga menunjukkan komitmen dan dedikasi dari para pengajar di SMK SPP Negeri Samarinda. Dengan mengimplementasikan kurikulum yang berbasis praktik, mereka mampu menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menarik bagi siswa. Ini bisa menginspirasi para pendidik lain untuk mengadopsi metode serupa, yang tidak hanya berorientasi pada teori, tetapi juga pada aplikasi praktis yang relevan dengan kebutuhan pasar. Selain itu, panen melon hidroponik ini juga bisa diartikan sebagai langkah positif dalam mempromosikan pertanian berkelanjutan. Dalam era modern ini, di mana isu-isu terkait ketahanan pangan dan keberlanjutan semakin mendesak, pengenalan teknik budidaya hidroponik di sekolah-sekolah sangat penting. Hal ini tidak hanya mengenalkan siswa pada teknik pertanian modern, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Namun, tantangan tetap ada di depan. Hal ini mencakup perlunya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk menyediakan fasilitas dan sumber daya yang lebih baik agar inovasi seperti ini dapat terus berkembang. Kerja sama antara sekolah dengan sektor swasta juga dapat memberikan peluang bagi siswa untuk melakukan magang atau praktik kerja yang lebih luas di bidang pertanian modern. Secara keseluruhan, panen melon hidroponik di SMK SPP Negeri Samarinda adalah contoh nyata dari pendidikan yang memberdayakan. Dengan mengedepankan pembelajaran berbasis praktik, pendidikan vokasi dapat menjadi jembatan bagi siswa untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif. Harapannya, berita ini dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk melakukan inovasi serupa, sehingga pendidikan vokasi di Indonesia dapat terus berkembang dan memenuhi kebutuhan industri.