Tukang servis AC di Lombok Barat menerima upah dengan sabu, lalu pesta dengan pemilik rumah. Ditangkap polisi Berita mengenai tukang servis AC di Lombok yang dibayar dengan sabu dan ditangkap saat pesta menunjukkan suatu fenomena sosial yang sangat mencemaskan. Situasi ini tidak hanya mencerminkan masalah penyalahgunaan narkoba yang masih melanda masyarakat, tetapi juga menunjukkan tantangan dalam sistem perekonomian yang ada. Ketika layanan yang seharusnya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat justru terlibat dalam tindakan ilegal, ini memperlihatkan adanya masalah yang lebih mendalam dalam sistem nilai dan norma masyarakat. Penyalahgunaan narkoba adalah isu serius yang telah lama menjadi perhatian di berbagai daerah, termasuk di Indonesia. Kasus ini menyoroti bagaimana penyalahgunaan substansi dapat mengubah dinamika suatu pekerjaan. Dalam hal ini, tukang servis yang seharusnya fokus pada pekerjaannya malah terjebak dalam lingkaran penyalahgunaan, yang tidak hanya merugikan dirinya sendiri tetapi juga orang lain di sekitarnya. Penggunaan sabu sebagai alat pembayaran menggambarkan kondisi ekonomi yang mungkin tidak stabil, di mana individu merasa terpaksa mengorbankan nilai-nilai moral demi mendapatkan penghasilan. Tentu saja, kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kompleksitas hubungan antara pihak yang dipekerjakan dan pemberi kerja. Pesta yang terjadi menunjukkan adanya persetujuan atau kolusi antara kedua belah pihak dalam menggunakan narkoba, yang tentunya sangat berbahaya. Ketika tindakan kriminal seperti ini menjadi hal yang umum, maka akan sulit untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi masyarakat. Selain itu, kasus ini juga membuka ruang untuk pembicaraan lebih lanjut mengenai perlunya edukasi mengenai bahaya narkoba di kalangan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang mungkin lebih rentan. Upaya preventif dalam memberikan informasi yang tepat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba perlu diperkuat. Pemerintah dan lembaga terkait juga harus melakukan penegakan hukum yang tegas kepada pelaku penyalahgunaan narkoba, tetapi juga harus memperhatikan aspek rehabilitasi bagi mereka yang terjebak dalam ketergantungan. Akhirnya, kita semua perlu mendorong kesadaran kolektif untuk mengatasi masalah ini. Setiap individu, komunitas, dan pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba. Kami perlu berkolaborasi dan saling mendukung untuk mengurangi penyalahgunaan narkoba dan untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup sehat dan produktif. Kasus ini harus menjadi pengingat akan pentingnya tindakan konkret untuk melindungi generasi mendatang dari bahaya narkoba.