Seorang warga Lampung Tengah dibacok tetangganya akibat utang yang belum dibayar saat silaturahmi lebaran. Berita mengenai insiden pembacokan yang terjadi di Lampung akibat utang saat silaturahmi Lebaran mencerminkan sejumlah masalah sosial yang lebih dalam dalam masyarakat kita. Kejadian ini tidak hanya mencerminkan perilaku individual yang berbahaya, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dan resolusi konflik dalam lingkungan sosial. Pertama-tama, kita harus menyadari bahwa utang sering kali menjadi sumber ketegangan dalam hubungan antar individu. Dalam situasi ekonomi yang sulit, banyak orang terpaksa meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau memenuhi harapan sosial. Namun, ketika utang ini tidak dapat dilunasi, seringkali menimbulkan ketegangan dan konflik yang bisa berujung pada tindakan kekerasan, seperti yang terjadi di Lampung. Hal ini menyoroti perlunya edukasi dan kesadaran yang lebih tinggi tentang manajemen keuangan, serta pentingnya dialog terbuka mengenai masalah utang. Kedua, peristiwa ini juga menunjukkan bagaimana budaya silaturahmi, yang seharusnya menjadi momen untuk membangun hubungan sosial dan persaudaraan, dapat terjalin oleh masalah keuangan yang tidak terselesaikan. Lebaran seharusnya menjadi waktu untuk merayakan kebersamaan dan saling memaafkan, bukan saat untuk menghadapi konflik. Perlu ada upaya kolektif untuk menciptakan suasana yang lebih harmonis dan membangun jembatan komunikasi antara kreditur dan debitur, agar masalah-masalah seperti ini dapat dihindari di masa yang akan datang. Selain itu, insiden pembacokan tersebut juga mengungkapkan tantangan dalam pengendalian emosi dan resolusi konflik di kalangan masyarakat. Pendidikan tentang manajemen emosi, konflik, dan penanganan masalah harus diberikan kepada masyarakat, terutama kepada generasi muda. Program-program sosialisasi tentang cara menyelesaikan masalah tanpa kekerasan dapat membantu mencegah terulangnya situasi serupa. Terakhir, kejadian ini seharusnya menjadi panggilan bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk memperhatikan masalah utang dan kemiskinan yang selama ini menghimpit banyak masyarakat. Dengan menciptakan program-program yang membantu masyarakat dalam mengelola utang dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi, kita bisa mengurangi ketegangan yang dapat berujung pada kekerasan. Tantangan ini memerlukan perhatian dan usaha bersama untuk menciptakan masyarakat yang aman dan sejahtera.