Selain itu, lomba ini juga berupaya mengangkat dan mempopulerkan buku cerita budaya daerah, Berita tentang 'Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pidie Gelar Lomba Bertutur untuk Murid SD, Ini Hadiahnya' menggambarkan inisiatif yang sangat positif dalam pengembangan literasi dan kemampuan berkomunikasi di kalangan anak-anak. Lomba bertutur ini tidak hanya melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang menyenangkan, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk mengekspresikan diri dan meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, yang merupakan keterampilan penting bagi mereka di masa depan. Lomba seperti ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk melestarikan budaya lokal dan mendorong anak-anak untuk menceritakan cerita-cerita dari lingkungan mereka. Dengan mendengarkan cerita yang diceritakan oleh teman sebaya, anak-anak dapat belajar menghargai tradisi lisan yang ada di masyarakat mereka serta memperkuat ikatan sosial di antara mereka. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena anak-anak akan merasa bangga saat melihat hasil kreativitas mereka dihargai. Hadiah yang diberikan dalam lomba ini juga menjadi faktor motivasi yang penting. Dengan memberikan insentif, peserta akan lebih terdorong untuk berpartisipasi dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Hal ini juga dapat membangkitkan minat baca dan menulis di kalangan anak-anak, yang sangat penting dalam perkembangan intelektual mereka. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat membantu mereka untuk menjadi pembaca dan penulis yang baik, yang tentunya akan berkontribusi pada perkembangan literasi di daerah tersebut. Lebih jauh lagi, kegiatan seperti ini juga mendorong peran serta masyarakat, terutama orang tua dan guru, dalam mendukung kegiatan literasi anak. Dengan terlibat dalam persiapan lomba atau mendorong anak-anak untuk berlatih, mereka dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk belajar. Ini juga merupakan kesempatan bagi sekolah dan pemerintah untuk bekerja sama dalam program-program yang bertujuan meningkatkan pendidikan dan literasi di daerah tersebut. Namun, untuk mempertahankan keberlanjutan program-program seperti ini, diperlukan evaluasi dan pengembangan yang bersinergi dengan kebutuhan anak-anak. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta instansi terkait lainnya dapat merancang program lanjutan atau pelatihan bagi guru dan pengajar untuk meningkatkan metode pengajaran yang lebih menarik dan efektif. Dengan cara ini, dampak jangka panjang dari lomba bertutur ini tidak hanya bisa dirasakan oleh para peserta, tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan. Secara keseluruhan, lomba bertutur yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pidie adalah langkah positif dan inovatif dalam mendukung perkembangan anak-anak. Kegiatan seperti ini perlu terus didorong dan diperluas, sehingga lebih banyak anak yang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka dalam berbicara dan berkomunikasi. Diharapkan, melalui inisiatif seperti ini, akan lahir generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga mampu menyampaikan ide dan cerita dengan percaya diri.