Modus Dokter PPDS Unpad Perkosa 2 Pasien: Anastesi hingga Uji Alergi Obat

11 April, 2025
8


Loading...
Polisi menjelaskan modus pemerkosaan dua pasien RSHS Bandung yang dilakukan dokter PPDS Unpad, Priguna Anugerah Pratama.
Berita mengenai dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Unpad yang melibatkan dua pasien sangat mengejutkan dan memprihatinkan. Kasus seperti ini bukan hanya mencoreng nama baik institusi pendidikan kedokteran, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi medis yang seharusnya menjadi pelindung kesehatan. Perilaku menyimpang seperti ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap praktik medis, terutama di lingkungan pendidikan. Seperti yang dicatat dalam kasus ini, metode yang digunakan oleh dokter tersebut, seperti anastesi dan uji alergi obat, menunjukkan adanya penyalahgunaan wewenang dan pengetahuan medis yang seharusnya digunakan untuk mendukung pasien. Ini menjadi peringatan bagi semua pihak, bahwa dalam pelatihan dokter, sisi etika dan moral juga harus ditekankan. Ketidakpatuhan pada kode etik profesi dapat berakibat fatal, baik bagi korban maupun reputasi institusi pendidikan itu sendiri. Di sisi lain, kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya menyediakan saluran bagi pasien untuk melaporkan tindakan tidak etis, serta membangun budaya di mana pasien merasa aman untuk berbagi pengalaman mereka. Ini termasuk memberikan pendidikan kepada pasien mengenai hak-hak mereka saat menjalani perawatan medis. Masyarakat perlu didorong untuk lebih proaktif dalam melaporkan tindakan yang merugikan, sehingga kasus serupa tidak terulang di masa depan. Apalagi, dengan berkembangnya teknologi kesehatan dan praktik medis modern, tantangan untuk menjaga integritas profesional semakin meningkat. Diperlukan kerjasama antara institusi pendidikan, pusat kesehatan, dan pihak berwenang untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan transparan. Pelatihan yang lebih ketat dan sistem pengawasan kualitas harus diterapkan untuk mendeteksi perilaku tidak etis sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Terakhir, penting bagi semua pihak untuk mengingat bahwa trust or trustworthiness in medicine is a collective responsibility. Kasus-kasus seperti ini merusak kepercayaan tidak hanya terhadap individu yang bersangkutan tetapi juga terhadap seluruh sistem kesehatan. Kita semua, baik sebagai bagian dari sistem kesehatan maupun sebagai masyarakat, perlu berusaha keras untuk mencegah terjadinya kekerasan dan pelecehan dalam segala bentuknya di ruang perawatan kesehatan.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment