Loading...
Priguna Anugerah disebut telah berulang kali melakukan aksinya. Polisi menegaskan kasus ini tak bisa diselesaikan secara damai. Apa alasannya?
Berita mengenai penegasan polisi bahwa kasus dokter Priguna tidak bisa dihentikan melalui mekanisme restorative justice mencuri perhatian banyak orang, terutama di kalangan masyarakat yang peduli terhadap etika profesi dan akuntabilitas dalam dunia medis. Kasus ini mengangkat isu penting tentang tanggung jawab profesional, kepercayaan publik, serta batasan-batasan yang harus ada dalam penerapan prinsip restorative justice.
Restorative justice adalah pendekatan yang berorientasi pada pemulihan hubungan antara pihak yang terdampak dan pelaku, dengan harapan bahwa pelaku dapat bertanggung jawab dan memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan. Namun, dalam konteks kasus dokter Priguna, polisi menekankan bahwa perbuatan berulang yang dilakukan oleh dokter tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang diambil tidak bisa hanya dilihat dari perspektif pemulihan, melainkan juga harus mempertimbangkan dampak yang lebih luas terhadap masyarakat dan profesi medis secara keseluruhan.
Masyarakat memiliki harapan tinggi terhadap profesi medis. Dokter sebisa mungkin diharapkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan mematuhi standar etik yang telah ditetapkan. Ketika seorang dokter melakukan kesalahan, terutama yang berulang, ini bukan hanya berimplikasi terhadap pasien yang langsung terkena dampak, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan. Dalam hal ini, keputusan polisi untuk menindaklanjuti kasus tersebut mencerminkan upaya untuk menjaga integritas profesi medis dan melindungi pasien dari potensi risiko di masa depan.
Di sisi lain, keputusan ini juga memicu perdebatan tentang bagaimana sistem hukum seharusnya menanggapi kriisis moral dan etika yang terjadi dalam profesi tertentu. Apakah lebih baik menempatkan penekanan pada pemulihan dan rehabilitasi, atau lebih pada penegakan hukum yang ketat? Implementasi restorative justice dalam konteks ini bisa dianggap berpotensi meredakan dampak psikologis pada pelaku, namun tetap saja tidak dapat mengabaikan konsekuensi dari tindakan yang diambil.
Selain itu, kasus ini juga memberikan sinyal kepada dokter dan tenaga medis lainnya tentang pentingnya mematuhi kode etik dan aturan dalam praktek sehari-hari. Ketidakpatuhan tidak hanya dapat mengakibatkan seringnya pelanggaran, tetapi juga dapat merusak reputasi institusi kesehatan secara keseluruhan. Dengan demikian, penegasan polisi ini dapat dilihat sebagai langkah positif untuk memperkuat disiplin di dalam dunia medis.
Dalam kesimpulannya, penanganan kasus dokter Priguna oleh pihak kepolisian mencerminkan pendekatan yang lebih tegas dalam menjaga integritas profesi kesehatan. Masyarakat berhak mengharapkan sebuah sistem yang tidak hanya memberikan perlindungan kepada pasien, tetapi juga memegang pelaku akuntabel atas tindakan yang tidak sesuai dengan etika profesinya. Seharusnya kasus ini tidak hanya berakhir pada persoalan hukum semata, tetapi juga menjadi momentum untuk mendiskusikan dan memperbaiki sistem pengawasan dan akuntabilitas dalam dunia kesehatan di Indonesia.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment