Mensos Gus Ipul menyampaikan untuk sementara ada 53 Sekolah Rakyat yang akan dibangun di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Tebingtinggi, Sumut. Berita mengenai rencana pembangunan 53 Sekolah Rakyat yang disampaikan oleh Menteri Sosial merupakan langkah yang sangat positif dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam konteks pembangunan sumber daya manusia, pendidikan merupakan salah satu pilar utama yang perlu diperhatikan. Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan akses pendidikan bagi masyarakat, terutama di daerah yang selama ini kurang mendapatkan perhatian, dapat semakin terbuka. Ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Salah satu aspek penting dalam pembangunan Sekolah Rakyat adalah keberadaan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Melalui kolaborasi ini, partisipasi aktif dari warga setempat dapat mendorong penerimaan dan keberlanjutan program. Masyarakat akan merasa memiliki andil dalam proses pendidikan, yang bisa meningkatkan motivasi dan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Selain itu, dengan melibatkan masyarakat, pemerintah dapat lebih memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh komunitas dalam sektor pendidikan. Namun, tantangan tidak hanya terletak pada aspek pembangunan fisik sekolah, tetapi juga dalam aspek kualitas pengajaran dan keberlanjutan program. Untuk memastikan bahwa Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi gedung kosong, perlu ada perhatian khusus terhadap kualitas tenaga pengajar dan kurikulum yang diterapkan. Penguatan pelatihan bagi guru serta penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program ini. Oleh karena itu, investasi dalam pengembangan profesional guru juga harus menjadi bagian dari rencana yang lebih besar. Selain itu, pembuatan Sekolah Rakyat harus disertai dengan pemahaman mengenai keberagaman budaya dan kebutuhan lokal. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik tersendiri yang perlu diakomodasi dalam proses pendidikan. Dengan pendekatan yang kontekstual, Sekolah Rakyat bisa berjalan lebih efektif dan menjadi tempat yang tidak hanya mendidik, tetapi juga membangun karakter dan identitas siswa berdasarkan kultur lokal. Kebijakan ini juga sejalan dengan upaya untuk mengurangi angka putus sekolah dan meningkatkan tingkat partisipasi anak-anak dalam pendidikan formal. Jika Sekolah Rakyat dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat, maka diharapkan dapat menurunkan rintangan yang sering dihadapi, seperti jarak yang jauh, biaya pendidikan, serta kurangnya fasilitas yang memadai. Secara keseluruhan, keputusan untuk membangun 53 Sekolah Rakyat menunjukkan langkah yang progresif dari pemerintah. Namun, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada implementasi yang efektif serta keberlanjutan dalam pelaksanaannya. Dengan pendekatan yang tepat, Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi nyata untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, memberikan harapan dan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.