Abdul Mu\'ti mengaku, pemberian bantuan secara transfer langsung itu ditargetkan rampung pada Mei 2025 mendatang dan disahkan oleh Presiden Prabowo. Berita mengenai pemerintah yang akan memberikan bantuan transfer langsung kepada guru honorer merupakan langkah yang sangat positif dan menunjukkan perhatian yang lebih besar terhadap guru-guru yang berada dalam kategori tenaga pendidik tidak tetap. Guru honorer memegang peranan penting dalam dunia pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang kekurangan tenaga pengajar. Dengan adanya dukungan finansial ini, diharapkan guru honorer dapat lebih termotivasi dan merasa dihargai atas jasa mereka dalam mendidik generasi muda. Di satu sisi, bantuan ini akan memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan guru honorer. Banyak di antara mereka yang menghadapi kesulitan ekonomi karena gaji yang rendah atau bahkan tidak teratur. Dengan bantuan langsung, diharapkan mereka bisa lebih fokus pada tugas mengajar dan pengembangan profesionalisme, bukan hanya berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kegiatan belajar mengajar yang berkualitas tentu akan menghasilkan siswa-siswa yang lebih baik. Namun, di sisi lain, perlu ada jaminan bahwa bantuan ini akan berkelanjutan dan tidak hanya menjadi kebijakan sementara. Banyak guru honorer yang sudah lama berjuang mendapatkan perhatian dari pemerintah, dan peningkatan kesejahteraan mereka melalui bantuan langsung harus diimbangi dengan langkah-langkah strategis lainnya. Misalnya, reformasi sistem penggajian yang menjamin hak dan kesejahteraan guru honorer secara permanen, serta pengaturan status mereka agar lebih jelas dan terjamin. Sebagai tambahan, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi terhadap distribusi bantuan ini agar tepat sasaran. Ada risiko bahwa bantuan ini tidak sampai kepada guru honorer yang paling membutuhkan jika tidak dikelola dengan baik. Melibatkan komunitas pendidikan dan organisasi guru dalam proses ini bisa jadi salah satu cara untuk memastikan bahwa kebijakan benar-benar memberikan manfaat yang maksimal. Selain itu, penting juga untuk melihat implikasi dari bantuan ini terhadap pengembangan kurikulum dan metode pengajaran. Guru honorer, jika merasa aman secara finansial, dapat lebih terlibat dalam pengembangan diri mereka, mengikuti pelatihan, dan berinovasi dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, dukungan finansial dapat berpengaruh pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Akhirnya, langkah ini bisa menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan sektor pendidikan secara keseluruhan. Harapannya, dukungan kepada guru honorer bukan hanya bagian dari kebijakan jangka pendek, melainkan juga bagian dari komitmen yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang berkualitas harus menjadi prioritas utama, dan menghargai guru, baik honorer maupun tetap, adalah langkah awal yang sangat penting menuju tujuan tersebut.