Aksi bersih-bersih ini, beber Rahwadi, sasarannya adalah saluran air dalam Kompleks Pasar Tradisional Blangpidie dan pusat Kota Blangpidie. Berita tentang Safar yang memimpin aksi bersih-bersih di Blangpidie dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) adalah contoh nyata dari kepemimpinan yang peduli dan terlibat langsung dengan masyarakat. Tindakan turun langsung ke lapangan, khususnya dalam kegiatan yang melibatkan kerja fisik seperti mengeruk lumpur dari got, menunjukkan komitmen Safar untuk tidak hanya menjadi pemimpin di balik meja, tetapi juga sebagai pelayan masyarakat yang peduli terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan. Konteks pembersihan lingkungan sangat relevan, terutama di daerah yang sering mengalami masalah banjir akibat saluran air yang tersumbat. Dengan terlibat langsung, Safar tidak hanya menunjukkan keteladanan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan ini bisa menjadi momentum untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, yang dapat mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Selain itu, tindakan ini juga dapat memperkuat rasa kebersamaan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan. Ketika pemimpin ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih, masyarakat akan merasa lebih termotivasi untuk berkontribusi. Ini adalah langkah positif yang dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta menciptakan rasa memiliki terhadap lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, aksi bersih-bersih ini juga menjadi simbol kesadaran kolektif akan tanggung jawab bersama terhadap lingkungan. Di tengah tantangan seperti perubahan iklim dan urbanisasi yang cepat, kegiatan semacam ini menjadi penting untuk menumbuhkan budaya peduli lingkungan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak hanya bergerak aktif di saat ada himbauan dari pemimpin, tetapi juga secara rutin melakukan kegiatan serupa secara mandiri. Tentu saja, untuk menjaga keberhasilan kegiatan ini tidak cukup hanya dengan sekali aksi bersih-bersih. Diperlukan perencanaan jangka panjang dalam pengelolaan lingkungan, seperti pengadaan fasilitas pembuangan limbah yang memadai, edukasi tentang kebersihan kepada masyarakat, serta pengawasan secara rutin untuk memastikan saluran air tetap bersih dan berfungsi dengan baik. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait akan sangat vital dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Secara keseluruhan, tindakan Safar ini adalah langkah baik yang tidak hanya berdampak positif secara langsung pada lingkungan, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dan partisipasi masyarakat. Ini adalah contoh kepemimpinan yang seharusnya menjadi inspirasi bagi pemimpin lain di berbagai daerah, untuk terlibat lebih dekat dengan isu-isu lingkungan yang dihadapi masyarakat mereka. Dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, cita-cita untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.