Loading...
Akhirnya Priguna Anugerah Pratama (31), dokter residen anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat tak bisa buka praktek lagi.
Berita mengenai dokter Priguna yang dinyatakan tidak bisa membuka praktik seumur hidup setelah terlibat dalam kasus perkosaan terhadap keluarga pasien di RSHS adalah sebuah berita yang sangat mengejutkan dan mencemaskan. Kasus ini bukan hanya menyangkut tindakan kriminal yang mengkhawatirkan, tetapi juga menyeret reputasi profesi kedokteran yang seharusnya dilandasi oleh etika dan integritas tinggi. Kehadiran tenaga medis seharusnya membawa rasa aman dan nyaman bagi pasien, namun tindakan sebaliknya justru menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat.
Tindakan dokter Priguna jelas melanggar kode etik yang mengatur profesi kedokteran. Sebagai seorang dokter, mereka memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk melindungi pasien serta menjaga kerahasiaan dan integritas hubungan dokter-pasien. Tindakan pelecehan seperti ini tidak hanya merupakan pelanggaran hukum, tetapi juga merupakan pelanggaran mendasar terhadap kepercayaan yang diberikan oleh pasien. Dalam hal ini, keputusan untuk mencabut izin praktik seumur hidup merupakan langkah yang tepat untuk menghindari dampak lebih lanjut dan melindungi masyarakat dari individu yang tidak layak memegang jabatan sebagai tenaga medis.
Kasus ini juga mencerminkan perlunya pengawasan dan regulasi yang lebih ketat dalam dunia praktik kedokteran. Sering kali, masyarakat merasa sulit untuk melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh tenaga medis karena adanya ketidakberdayaan atau bahkan rasa takut akan stigma dan konsekuensi. Oleh karena itu, penting bagi institusi kesehatan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi pasien untuk melaporkan tindakan yang tidak etis tanpa merasa ragu.
Di sisi lain, kasus ini juga membuka diskusi tentang pendekatan rehabilitasi bagi pelaku kejahatan seksual. Meskipun keputusan mengenai pencabutan izin praktik sudah tepat, langkah-langkah rehabilitasi juga perlu dipertimbangkan untuk membantu pencegahan tindakan serupa di masa depan. Harus ada program intervensi yang efektif yang ditujukan untuk mengedukasi individu tentang lingkungan yang menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab, tanpa mengesampingkan perlunya penegakan hukum.
Dalam konteks yang lebih luas, masyarakat juga diharapkan menjadi lebih peka terhadap isu-isu kesehatan dan keselamatan. Kesadaran akan hak-hak sebagai pasien harus ditingkatkan, termasuk pemahaman tentang apa yang harus dilakukan jika mengalami kekerasan atau pelanggaran hak. Program edukasi di komunitas mengenai kesehatan mental, hak pasien, dan cara melaporkan pelanggaran harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan lembaga kesehatan.
Akhir kata, situasi ini adalah peringatan bagi semua lapisan masyarakat tentang pentingnya menjaga integritas dalam setiap profesi, khususnya di bidang kesehatan. Diharapkan kasus ini menjadi momentum untuk mendorong peningkatan sistem perawatan kesehatan yang lebih aman dan beretika, serta mendorong masyarakat untuk berani bersuara dan melindungi diri mereka dari tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment