Manajemen InJourney Airports Bandara Syamsudin Noor mencatat pertumbuhan jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran 2025 meningkat. Berita mengenai pergerakan penumpang selama Lebaran 2025 yang mencapai 208.134 orang dan meningkat dari tahun sebelumnya menunjukkan adanya pemulihan dalam sektor transportasi dan pariwisata setelah masa-masa sulit yang dihadapi selama pandemi. Meningkatnya jumlah penumpang ini mencerminkan bahwa masyarakat mulai melihat kembali perjalanan sebagai bagian penting dari tradisi Lebaran, di mana keluarga berkumpul dan merayakan bersama. Dari sisi ekonomi, peningkatan pergerakan penumpang juga dapat menjadi indikasi positif bagi industri transportasi, seperti maskapai penerbangan, kereta api, dan angkutan umum lainnya. Hal ini memungkinkan perusahaan-perusahaan di sektor tersebut untuk meningkatkan pendapatan, menambah lapangan pekerjaan, dan mempercepat recovery ekonomi yang terdampak oleh pandemi. Dengan mengalirnya aktivitas ekonomi dalam kondisi normal, harapannya adalah pertumbuhan ini dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih luas. Selain itu, angka yang meningkat ini juga menunjukkan kesiapan infrastruktur transportasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini penting agar tidak terjadi lonjakan yang mengakibatkan kemacetan atau pengurangan kualitas layanan. Kementerian Perhubungan dan instansi terkait perlu terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan agar setiap perjalanan dapat berlangsung dengan aman dan nyaman. Namun, meskipun ada angka positif ini, perlu diingat bahwa kita harus tetap waspada terhadap prokes (protokol kesehatan) yang masih harus diterapkan. Situasi pandemi belum sepenuhnya berakhir, dan masyarakat harus tetap waspada terhadap risiko penularan COVID-19 atau varian baru. Kebijakan pemerintah dalam hal pengaturan perjalanan dan penerapan protokol kesehatan juga harus terus dijalankan untuk menjaga kesehatan masyarakat. Dari perspektif sosial dan budaya, mobilitas yang meningkat selama Lebaran memberikan peluang bagi masyarakat untuk menjaga ikatan sosial dengan berbagi kebahagiaan dan mempererat tali silaturahmi. Tradisi mudik yang kaya akan nilai-nilai kekeluargaan harus tetap dipertahankan, meskipun di saat yang sama kita juga dituntut untuk mendorong kebiasaan berwisata yang lebih bertanggung jawab, dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Secara keseluruhan, peningkatan jumlah penumpang selama Lebaran 2025 membawa serangkaian implikasi positif, tetapi juga tantangan yang harus dikelola dengan baik. Ke depan, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersinergi dalam menciptakan ekosistem perjalanan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan, sehingga momentum ini dapat dipertahankan dan dimanfaatkan untuk kebaikan bersama.