Francine menilai bahwa kenaikan tarif air Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya yang dilakukan berdasarkan Pergub Nomor 37 tahun 2024 bermasalah. Berita mengenai kenaikan tarif air PAM Jaya yang diajukan oleh Francine dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan isu yang signifikan, terutama untuk masyarakat yang bergantung pada layanan air bersih. Kenaikan tarif air tentu akan berdampak langsung pada biaya hidup masyarakat, khususnya bagi kelompok yang ekonominya sudah tertekan. Oleh karena itu, permintaan untuk mengubah Kepgub 730/2024 agar dilakukan pada akhir tahun merupakan langkah yang perlu didiskusikan lebih lanjut. Pertama-tama, penting untuk mempertimbangkan alasan di balik kenaikan tarif air tersebut. Apakah itu untuk perbaikan infrastruktur, penyediaan layanan yang lebih baik, atau penyesuaian biaya operasional? Jika kenaikan tarif tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan, maka akan ada resistensi dari masyarakat. Oleh karena itu, transparansi dan komunikasi yang baik antara pemerintah, PAM Jaya, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar masyarakat memahami kebutuhan tarif yang lebih tinggi. Kedua, dalam konteks sosial ekonomi, pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan kenaikan tarif tersebut tidak merugikan masyarakat, terutama kelompok rentan. Jika kenaikan ini dianggap perlu, mungkin pemerintah bisa mempertimbangkan skema subsidi yang dapat membantu warga berpenghasilan rendah agar tetap dapat mengakses air bersih. Adanya subsidi dapat meringankan beban mereka dan pada saat yang sama mendukung tujuan pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur air. Selanjutnya, akan sangat membantu jika ada forum atau dialog antara pemerintah dan masyarakat untuk merumuskan solusi yang saling menguntungkan. Melibatkan berbagai stakeholder, termasuk masyarakat, dalam proses pengambilan keputusan dapat membantu menciptakan kepercayaan dan meningkatkan partisipasi publik dalam kebijakan yang akan diterapkan. Ini juga akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan pandangan dan keluhan mereka terkait pelayanan air yang diterima saat ini. Selain itu, perlu juga ada evaluasi berkala terhadap dampak dari kebijakan kenaikan tarif ini. Dengan cara ini, jika ternyata kenaikan tarif tidak memberikan dampak positif yang diharapkan, pemerintah dapat segera melakukan penyesuaian. Monitoring dan evaluasi yang konsisten merupakan bagian penting dalam pengelolaan sumber daya publik agar tetap sesuai dengan kepentingan masyarakat. Secara keseluruhan, isu kenaikan tarif air PAM Jaya merupakan hal yang kompleks dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Tindakan prematur tanpa mempertimbangkan masukan dari masyarakat dapat menimbulkan ketidakpuasan. Oleh karena itu, penting bagi Francine dan pihak-pihak terkait untuk terus berkomunikasi dan bekerja sama dengan masyarakat agar keputusan yang diambil dapat diterima dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua pihak. Dialog yang konstruktif dan transparansi dalam pelaksanaan kebijakan akan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini.