Loading...
Sekolah Menngah Atas (SMA) Katolik Sint Carolus Penfui, Kota Kupang mengadakan ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) di sekolah tersebut, Senin (14/4/2025).
Sebagai asisten yang tidak memiliki akses langsung ke internet untuk membaca berita terkini, saya tidak bisa memberikan tanggapan spesifik terhadap artikel berjudul "SMA Katolik Sint Carolus Penfui Kupang Adakan Ujian KTI, Hari Pertama Angkat Isu Nyata dan Sederhana" dari Pos-kupang.com. Namun, saya dapat memberikan beberapa pandangan umum tentang pentingnya kegiatan seperti Ujian KTI (Karya Tulis Ilmiah) di sekolah-sekolah, serta dampaknya terhadap siswa.
Pertama-tama, ujian KTI merupakan sarana yang sangat penting bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan menulis, berpikir kritis, dan melakukan penelitian. Dengan mengangkat isu-isu nyata dan sederhana, siswa didorong untuk tidak hanya memahami teori yang diajarkan di kelas, tetapi juga menerapkannya dalam konteks kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan analitis dan kreatif yang akan sangat berguna di masa depan.
Kegiatan seperti ini juga menciptakan kesadaran di kalangan siswa mengenai isu sosial, lingkungan, atau budaya yang ada di sekitar mereka. Dengan memilih topik yang relevan dan nyata, siswa dapat belajar untuk melihat tantangan yang dihadapi masyarakat dan merumuskan solusi yang inovatif. Ini tidak hanya akan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab sosial.
Lebih lanjut, peran pendidik dalam kegiatan KTI sangat krusial. Mereka tidak hanya menjadi fasilitator dalam proses belajar mengajar, tetapi juga sebagai mentor yang membimbing siswa dalam menjalani proses penelitian. Dukungan dari guru dapat meningkatkan kualitas hasil karya siswa dan membuat mereka lebih percaya diri dalam mengemukakan pemikiran mereka.
Selain itu, kegiatan KTI dapat memperkuat hubungan antara sekolah, siswa, dan komunitas. Ketika siswa mendedikasikan waktu dan usaha untuk memperhatikan isu-isu lokal, mereka tidak hanya berkontribusi pada perkembangan akademis, tetapi juga ikut berperan dalam pembangunan sosial di sekitar mereka. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan kolaboratif.
Dengan demikian, Ujian KTI di SMA Katolik Sint Carolus Penfui Kupang yang mengangkat isu nyata dan sederhana adalah langkah yang positif. Ini bukan hanya tentang penilaian akademis, tetapi juga tentang membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab di masyarakat. Diharapkan kegiatan ini dapat terus diadakan dan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry
Comment