Jakarta akan pasang CCTV di JPO untuk mencegah pencurian besi setelah insiden di Daan Mogot. Berita mengenai rencana Pramono untuk memasang CCTV di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jakarta menyusul insiden pencurian besi di Daan Mogot menunjukkan respons yang cepat dan relevan terhadap masalah keamanan publik. Pencurian benda-benda konstruksi bertanggung jawab atas kerugian material yang signifikan dan dapat mengganggu keamanan infrastruktur. Dengan adanya CCTV, diharapkan tindakan kriminal semacam ini dapat diminimalisir dan publik merasa lebih aman saat menggunakan fasilitas umum. Namun, pemasangan CCTV bukanlah solusi tunggal untuk masalah pencurian atau tindakan kriminal. Meskipun kamera pemantau dapat meningkatkan pengawasan, efektivitasnya sangat bergantung pada integrasi dengan sistem keamanan lainnya, seperti kehadiran petugas keamanan dan patroli rutin. Oleh karena itu, langkah-langkah tambahan perlu dirumuskan agar penanganan masalah keamanan dapat dilakukan secara komprehensif, tidak hanya dengan mengandalkan teknologi tetapi juga dengan meningkatkan pengawasan manusia. Di samping itu, pemasangan CCTV juga mengundang diskusi mengenai privasi dan pengawasan publik. Masyarakat perlu diinformasikan terkait tujuan penggunaan CCTV dan bagaimana data yang diambil akan dikelola. Transparansi dalam hal ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik, terutama di tengah meningkatnya keprihatinan tentang kontrol dan pengawasan berlebihan oleh pemerintah atau pihak berwenang. Aspek lain yang tidak kalah penting adalah dampak pemasangan CCTV terhadap perilaku masyarakat. Adanya pengawasan cenderung berpotensi mengurangi tindakan kriminal, karena pelaku mungkin merasa lebih terawasi. Namun, ini juga harus disertai dengan pendekatan preventif yang lebih luas, seperti pendidikan publik tentang pentingnya menjaga fasilitas umum dan meningkatkan kesadaran akan konsekuensi dari tindakan kriminal. Dengan rencana ini, pemerintah juga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan. Masyarakat dapat dilibatkan untuk melaporkan tindakan mencurigakan atau kerusakan pada fasilitas publik, sehingga tercipta sinergi antara aparat dan masyarakat dalam menjaga keamanan. Pendekatan kolaboratif akan lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan teknologi semata. Dalam implementasinya, perlu juga diadakan evaluasi untuk menilai efektivitas CCTV dalam mengurangi tindak kejahatan. Evaluasi ini penting agar pemerintah mampu melakukan perbaikan dan penyesuaian kebijakan jika diperlukan, sehingga tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Secara keseluruhan, langkah pemasangan CCTV di JPO Jakarta merupakan langkah yang proaktif dalam menangani pencurian besi dan masalah keamanan lain di ruang publik. Namun, perlu diingat bahwa ini hanyalah bagian dari solusi yang lebih besar dan menuntut perhatian serta tindakan lebih lanjut dari berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.